Pertanyaan:
Benarkah penghuni surga kelak dapat melihat Allah? Bagaimana penglihatan itu sebenarnya?
Jawab:
Firman Allah dalam menyifatkan penghuni surga,
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ
إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri kepada Rabnyalah mereka melihat.” (al-Qiyamah: 22-23)
Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam. bersabda:
إِنَكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ عِيَانًا كَمَا تَرَوْنَ هَذَاالْقَمَرَ
“Sesungguhnya kamu akan dapat melihat Rabmu sebagaimana kamu melihat bulan.”
Para ulama berkata bahwa melihat Allah dimungkinkan secara akal dan wajib secara nagel (sesuai urutan riwayat) tanpa disebut tata cara maupun batasannya.
Allah dilihat bukan di suatu tempat atau penjuru.
Firman Allah,
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya.” (َQS; Yunus: 26)
Yang dimaksud tambahannya adalah kenikmatan melihat Allah.
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab Karya Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi