Pertanyaan:
Perguruan di Al-Azhar. Mesir, dahulu didirikan untuk menyebarkan paham Syi’ah. Orang-orang Syi’ah selalu mengatakan bahwa Islam Syi’ah berbeda dengan Islam Sunnah. Mereka mengubah ayat-ayat Al-Qur’an dan menuduh Ahlus-Sunnah mengurangi ayat Qur’an. Mohon penjelasan tentang ini.
Jawab:
Allah swt. tidak menginginkan Islam diberi corak atau warna oleh manusia. Yang dikehendaki-Nya yaitu Islam seperti ketika diturunkan (diwahyukan) kepada Rasulullah. Hawa nafsu manusia sajalah yang senang untuk merusak agama dengan memberinya warna dan corak, sehingga timbul perbedaan seperti apa yang kita lihat sekarang ini.
Mereka yang mengubah-ubah agama digolongkan oleh Allah sebagaimana firman-Nya:
إن الذين فرقوادينهم وكانوا شيعا لست منهم فى شيئ إنما امرهم إلى الله ثم ينبئهم بما كانوا يعملون .159
“Sesungguhnya orang-orang yang berpecah-belah dalam agamanya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.” (al-An’aam: 159)
Datangnya Al-Azhar di Mesir mula-mula akan memberi warna Syi’ah, tetapi kehendak Allah berbeda. Allah berkeinginan Islam yang diajarkan di sana satu, tidak diberi warna.
Allah berkehendak agar Islam yang diturunkan tetap putih, bersih, tidak merah, kuning, atau hijau. Seperti air kalau sudah diberi warna, bukan air lagi namanya, begitu juga Islam, jika sudah diwarnai, bukan Islam lagi namanya.
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab Karya Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi