Pertanyaan:
Apa sebenarnya kurban Qabil yang ditolak dan kurban Habil yang diterima Allah?
Jawab:
Firman Allah,
“Ceritakanlah hepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya. Ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). la berkata (Qabif), aku pasti membunuhmu. Berkata Habil, •Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa.‘” (al-Maa’idah: 27)
Disebut dalam ayat ini berita yang sebenarnya tanpa perubahan dari apa yang benar-benar terjadi.
Di sinilah terletak batu pertama perkembangan atau ke-khalifahan umat manusia. Setelah Adam tercipta, diciptakanlah Hawa sebagai istrinya untuk mengembangbiakkan manusia
Hawa melahirkan dua anak kembar laki-laki dan perempuan. Selanjurnya lahir pula dua anak kembar kedua, laki-laki dan perempuan.
Untuk mematuhi perintah Allah tentang penjauhan silsilah perjodohan, Adam melaksanakan pernikahan silang. Laki-laki dari kembar pertama menikahi perempuan dari kembar kedua dan laki-laki dari kembar kedua menikahi perempuan dari kembar pertama.
Itu merupakan hubungan kekeluargaan paling jauh yang dapat dicapai saat itu dan sesudah itu turunlah peraturan dan hukum Allah agar tidak menikahi perempuan yang dekat seperti kakak, adik, bibi, kemenakan dan seterusnya sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah SWT dalam surah an-Nisaa’ ayat 23.
Takdir Allah menentukan bahwa kembar pertama Qabil dan adiknya dikaruniai kecantikan yang luar biasa, sedang kembar kedua Habil dan adiknya kurang cantik. Qabil menentang pernikahan Habil dengan adiknya yang cantik karena dia sendiri ingin menikahinya meskipun hukum Allah melarangnya.
Keduanya sepakat mempersembahkan kurban. Kurban yang diterima Allah itulah yang berhak menikahi wanita yang cantik itu.
Qabil mempunyai pekerjaan sebagai petani sedangkan Habil sebagai peternak domba, karena itulah untuk kurbannya Qabil mempersembahkan hasil tanaman dan Habil mempersembahkan seekor domba. Qabil memilih tangkai-tangkai gandum yang buruk bahkan ketika akan dipersembahkan masih dipilih dan dipisah sebatang yang terbilang baik untuk dimakannya.
Ini membuktikan kurangnya ketakwaan dalam dirinya. Sebab sudah sewajarnya jika kurban kepada-Nya dipilih dari yang terbaik, bukankah Allah SWT. yang memberi kenikmatan yang diperolehnya itu. . Adapun kurban yang dipersembahkan Habil adalah seekor domba yang paling gemuk dan tanpa cacat yang disukai setiap orang.
Sunnah Allah dalam pernikahan sesuai pemberian masing-masing dalam berkurban. Kurban persembahan Qabil yang kikir dan mementingkan diri sendiri ditolak, sedangkan dari Habil yang pemurah dan mengakui kenikmatan Allah SWT. diterima
Hasilnya? Hukum Allah tetap berlaku dan harus dilaksanakan. Tetapi, Qabil menolak bahkan menentang dan menghalang-halangi berlangsungnya pernikahan itu. Akhirnya kedengkian Qabil dilampiaskan dengan membunuh adiknya Habil, yang juga merupakan pembunuhan pertama oleh manusia terhadap manusia.
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab Karya Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi