Pertanyaan:
Allah SWT. berfirman,
“Allah yang Maha Mengelabui yang gaib dan Dia tidak menyatakan kepada seorang pun tentang yang gaib itu, kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya.” (al-Jin: 26-27)
“Sedang mereka tidak mengelabui apa-apa dari ilmu Allah kecuali apa yang Allah kehendaki.” (al-Baqarah; 255)
Ayat ini menyatakan seolah-olah ada ilmu gaib yang bisa diketahui orang-orang tertentu. Bagaimana pengertian sebenarnya?
Jawab.
Gaib ada dua macam, yaitu gaib mutlak dan gaib terikat (terbatas).
Gaib mutlak hanya diketahui oleh Allah SWT. dan gaib terikat (terbalas) dapat diketahui oleh orang-orang tertentu dengan izin-Nya.
Contohnya, hasil ujian akhir di sekolah sebelum diumumkan merupakan sesuatu yang gaib bagi murid dan walinya, tetapi tidak bagi guru dan panitia ujian.
Seorang pencuri masih gaib bagi polisi atau orang yang dicuri, tetapi tidak bagi dirinya atau komplotannya.
Kadang kala untuk mengetahui gaib yang terbatas manusia menggunakan jin untuk memperoleh informasi. Adapun ilmu gaib yang diberikan Allah SWT kepada orang yang dikehendaki-Nya, hanya terbatas pada apa yang diberikan-Nya saja. Bila dia ditanya tentang masalah gaib lainnya, tentu dia tidak akan mengerti. Makhluk jin pun tidak mengetahui sedikit pun tentang ilmu gaib yang mutlak. Berita dan kejadian gaib bisa diberikan Allah kepada seseorang lewat mimpi, misalnya ketika Allah SWT memberi tahu Nabi Zakaria bahwa dia akan mendapatkan anak lelaki yang bernama Yahya.
Sebagian orang berusaha mengetahui gaib yang mutlak. Apakah hal itu bermanfaat bagi manusia?
Salah satu kenikmatan Allah kepada manusia ialah soal gaib, karena itulah Dia merahasiakan hal itu.
Jika seseorang mengetahui di masa yang akan datang dia akan memperoleh seribu kesenangan dan satu kesusahan (musibah), kesusahan (musibah) yang satu itu dapat memengaruhi kesenangan yang seribu. Hal itu dapat menyebabkan dia selalu susah dan bersedih hati, padahal musibah itu belum terjadi. Memang manusia bersifat tergesa-gesa ingin mengetahui sesuatu yang belum saatnya dia ketahui dan ingin meraih sesuatu sebelum saatnya.
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab Karya Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi