Pertanyaan:
Dapatkah dibuktikan satu saja dari bukti kenabian Nabi Muhammad?
Jawab:
Ketika Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam. mengirim tentara dan terjadi perang besar Mu’tah, mereka yang terdiri dari hanya tiga ribu tentara terlibat dalam pertempuran dahsyat melawan tentara kerajaan Romawi di sekitar Mu’tah yang terdiri dari dua ratus ribu orang.
Itu berarti seorang melawan hampir sebanyak tujuh puluh orang tentara lengkap dengan persenjataan mereka.
Ketika pasukan akan berangkat Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam. berpesan agar panglima perang dipegang berurut tiga orang, yaitu Zaid bin Haritsah, Jalar bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Ruwahah. Bila Zaid gugur penggantinya Jalar dan bila Jalar gugur penggantinya Abdullah bin Ruwahah. Bila Abdullah gugur juga kaum muslimin menunjuk seseorang yang disetujui bersama.
Selang beberapa waktu umat Islam di Madinah diserukan agar berkumpul di masjid. Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam. naik ke atas mimbar berbicara sambil berlinang air mata.
Beliau bersabda,
“Wahai segenap yang hadir, akan saya beri tahukan tentang tentara yang sedang berperang. Mereka berjumpa dengan musuh dalam peperangan yang dahsyat. Zaid gugur syahid, mohonlah pengampunan baginya. Panji dipegang oleh Jajar dan lebih hebat lagi jalannya pertempuran sehingga Jajar pun gugur, mohonlah pengampunan paginya.
Panji dipegang oleh Abdullah bin Ruwahah. Dia gugur dan banyak korban berguguran, mohonlah pengampunan bagi para syuhada.
Panji dipegang oleh Khalid bin Walid. Dengan kemahirannya dia bisa menyelamatkan pasukan lolos dari kepungan. Mereka sekarang sedang menuju pulang. *
Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam. menceritakan hal itu sebelum ada seorang pun kembali dari pertempuran. Selang beberapa hari utusan pertama yang tiba di Madinah yaitu Yula bin Umayyah menemui Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam. untuk membawa berita keadaan peperangan dan pasukan. Sebelum Yula memulai laporannya. Rasulullah berkata kepadanya, “Kalau engkau mau, beri tahukan atau kalau tidak akulah yang memberitahukannya kepadamu.”
Yu’la menjawab, “Engkau sajalah ya Rasulullah yang menguraikan agar aku lebih yakin dan beriman.”
Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam. menguraikan dan menjelaskan secara terperinci apa yang telah terjadi sehingga akhirnya Yula berkata, ‘Ya Rasulullah tidak ada sepatah kata pun yang terlewat dari uraian Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam. semua yang terjadi tepat sekali sebagaimana yang engkau uraikan itu.”
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab Karya Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi