Pertanyaan:
Apa bedanya sihir kaum Fir’aun dan tongkat Nabi Musa a.s.?
Jawab:
Kaum Fir’aun terkenal karena sihirnya. Karenanya Nabi Musa harus mempunyai kemampuan lebih agar dapat dipercaya bahwa ia Nabi dan Rasul pembawa risalah yang benar.
Menghadapi ahli sihir memang berat Tapi mereka harus yang pertama ditundukkan. Mereka hanya bisa runduk kepada orang yang lebih kuat sihirnya. Ibarat seorang dokter, ia akan berobat pada dokter lain yang lebih ahli.
Nabi Musa dilatih oleh Allah untuk bisa mengubah tongkat menjadi ular yang besar dan ganas. Ini adalah mukjizat Allah kepadanya. Sebagai manusia, rasa takutnya tetap ada ketika berhadapan dengan ahli sihir Fir’aun. Ini pertanda bahwa apa yang ia lihat benar-benar ular, makhluk hidup.
Ahli sihir Fir’aun tidak mengubah tongkat menjadi ular. Mereka hanya mengubah pandangan mata orang yang menontonnya, menyulap mala mereka, kemudian menjadi takut
Firman Allah,
“Musa menjawab ,’Lernparkanlah (lebih dulu). Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut. Mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan):” (al-A’raaf: 116)
“Dan kami wahyukan kepada Musa, ‘Lemparkanlah tongkatmu. Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan.'”(al-A’raaf: 117)
“Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud. Seraya berkata, ‘Kami beriman kepada Tuhan semesta alam (yaitu) Tuhan dari Musa dan Harun.” (al-A’raaf: 120-122)
Para ahli sihir adalah orang-orang pertama yang tahu persis bahwa ular dari tongkat Nabi Musa adalah ular sungguhan, bukan ular dari sihir. Mereka akhirnya menjadi orang pertamayang menyatakan iman, beriman kepada Allah, Tuhan Musa dan Harun.