Pertanyaan:
Allah berfirman dalam hadits Qudsi,
‘Taatlah kepadaku wahai hamba-Ku, engkau akan memiliki” “sifat” ketuhanan, bila berkata sesuatu, “Jadilah maka jadilah ia.” (Kunfayakun)
Apa yang menyebabkan seorang hamba Allah yang suci, bersih dapat memiliki sifat ketuhanan, sehingga bila ia beucap, “Jadilah maka jadilah ia.”
Jawab:
Segala apa yang dilakukan Allah adalah dengan perencanaan yang teratur dan mengandung kebijaksanaan yang sempurna. Manusia, hanya terbatas kepada kemampuannya sendiri dan hanya dapat terlaksana setelah mendapat izin Allah. Manusia membuat gelas, ya tetap gelas itu saja Tidak bisa dikembangbiakkan, tidak bisa dikawinkan dan menurunkan keturunan. Hasil ciptaan manusia terbatas kepada bentuk beku yang dibuatnya Manusia tidak akan mungkin berurusan dengan ruh. Allah bisa menciptakan sesuatu yang lama menjadi baru, yang kecil menjadi besar, yang diam menjadi bergerak, berkembang, berketurunan tanpa ada batasnya
Mengenai arti hadits Qudsi di atas ialah manusia bisa mempunyai “sifat” ketuhanan, dalam batas-batas kemampuannya sebagai manusia, bukan tanpa batas atau mutlak.
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab Karya Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi