Pertanyaan.
Orang sering mengatakan kata “insya Allah”. Apa arti sebenarnya kata tersebut?
Jawab:
Segala sesuatu yang menyangkut “nanti atau besok”, tergolong dalam pengertian “akan datang”. Selama menyangkut “akan datang”, manusia tidak dapat memastikan kecuali bila dikehendaki Allah.
Firman Allah,
“Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu, ‘Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi, kecuali (dengan menyebut), ‘Insya Allah.'” (al-Kahfi: 23-24)
Sesuatu yang menyangkut akan datang, mencakup lima unsur:
Pertama : pelaku (subjek).
Kedua : yang diperlakukan (objek).
Ketiga : waktu dan tempat kejadian.
Keempat: sebab musabab.
kelima : kekuatan dan kemampuan yang diperlukan untuk pelaksanaannya.
Apabila seorang berkata, “Besok saya akan pergi ke tempat si fulan untuk membicarakan masalah anu.”
Orang itu tidak mempunyai jaminan kalau ia akan tetap hidup sempai besok. Begitu juga yang akan ditemui. Kalau ia esoknya bisa pergi, mungkin waktunya tidak tepat, atau lemparnya berubah atau mungkin esoknya orang itu berhalangan baik secara fisik atau mental, atau juga berubah niat untuk melaksanakannya. Jadi, manusia tidak kuasa menentukan kelima unsur itu.
Semuanya dikembalikan kepada pengaturnya, yaitu Allah Yang Mahakuasa. Manusia harus menurut perintah-Nya, mengucapkan kata insya Allah (apabila Allah menghendaki). Apabila Dia tidak menghendaki, pasti rencana itu gagal.
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab Karya Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi
Assalamualaikum
Kalo dlm penulisan yg benar itu inshaAllah atau اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ min ?