Pertanyaan:
Dikatakan bahwa Nabi Adam dulu bertempat di surga, lalu diturunkan oleh Allah ke bumi. Apakah surga Adam itu sama dengan surga di hari akhir nanti? Atau hanya tempat yang terdiri dari taman-taman saja?
Jawab:
Surga yang ditempati Adam sebelum diturunkan ke bumi bukan surga di hari akhir nanti.
Penghuni surga di akhirat kelak tidak dipaksa untuk melakukan tugas. Tidak ada godaan setan di sana. Sedang surga tempat Adam dulu penuh dengan aspek-aspek kehidupan dunia. Di sana Allah menguji Adam dan istrinya dengan pilihan sebagaimana manusia seperti kita. Pilihan mengharuskan adanya bimbingan dan tuntunan. Bimbingan dan tuntunan mengharuskan pula adanya perintah dan larangan.
Sebagaimana firman Allah kepada Adam dan istrinya,
وقلنا يئادم اسكن أنت وزوجك الجنة وكلا منها رغدا حيث شئتما …….35.
“Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini dan makanlah makanan-makanannyay ang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai.” (Albaqarah: 35)
Ayat ini adalah perintah firman-Nya lagi:
…..ولا تقرهذه الشجرة فتكون من الظلمين.35.
“…Dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan hantu termasuk orang-orang yang zalim.” (al-Baqarah: 35)
Ayat ini adalah larangan kesimpulan kita, yang menyangkut perintah dan larangan adalah suatu pilihan. Perhatikan ketelitian Allah dalam firman-Nya itu, “Dan janganlah kamu dekati pohon ini”, bukan “Janganlah kamu makan. “Urusan yang menyangkut pelanggaran dan maksiat bukan hanya dilarang untuk dilakukan, tetapi dilarang untuk didekati. Allah ingin melindungi kita dari nafsu syahwat yang mengarahkan kepada maksiat, karena itu dipakai kata “dilarang mendekat”
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab Karya Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi