Pertanyaan:
Apa fungsi masjid?
Jawab:
Masjid berfungsi sebagai tempat shalat dan beribadah umumnya orang yang masuk ke masjid berniat untuk shalat dan beribadah saja, atau i’tikaf selama beberapa waktu.
Di dalam masjid tidak boleh berbicara urusan lain seperti urusan dagang atau urusan duniawi lainnya. Orang yang masih melakukannya tidak akan mendapat berkah, malah ia akan mendapat kerugian. Mengapa urusan duniawi dilarang dibicarakan di masjid?
Urusan keduniawian seperti urusan politik akan menimbulkan pertengkaran, keributan atau hal-hal lain yang dapat mengganggu orang lain yang sedang shalat, sedang berdoa, zikir, atau berkhalwat yang memerlukan konsentrasi.
Pertemuan di masjid adalah pertemuan ukhuwah antara orang-orang beriman, bukan karena perdebatan dan pertengkaran. Banyak orang yang berniat untuk menenangkan hati setelah sekian lama bergelut dalam masalah dunia, dan ingin menghadap kepada-Nya dengan hati yang jernih. Jika di dalam masjid dipenuhi dengan masalah keduniawian, tentu mereka akan terganggu dan merasa tidak tenang. Bukankah masih ada waktu dan tempat yang lain untuk membicarakan masalah tersebut?
Ada orang yang mengkhususkan tempat tertentu di masjid seolah-olah untuk dirinya sendiri, sehingga orang lain segan menempatinya. Bagaimana itu?
Memang sering terjadi hal seperti itu. Mungkin mereka lupa bahwa Nabi melarang orang yang berbuat seperti itu, seperti juga beliau melarang orang yang melangkahi tubuh orang lain. Apakah shalat di shaf awal (baris pertama) lebih utama dan lebih besar pahalanya dari shaf-shaf lain?
Anggapan seperti itu tidak benar, karena hal ini dapat menyebabkan orang yang datang belakangan berebut untuk berdiri di barisan pertama, sehingga dia melangkahi dan mengganggu orang lain. Allah SWT sudah mengatur tata tertib shalat lewat ajaran Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam.
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab Karya Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi