Pertanyaan:
Kita mengenal empat mazhab, empat imam. Antar mereka berbeda pendapat. Mengapa bisa begitu?
Jawab:
Memang mereka mempunyai perbedaan dalam memberikan fatwa. Tapi perbedaan tersebut bukan menyangkut masalah pokok. Misalnya, shalat subuh dua rakaat. Shalat isya empat rakaat. Mereka berbeda pendapat dalam soal-soal yang mempunyai beberapa pandangan dalam pemahamannya.
Para sahabat sebagai pembawa risalah Rasul sering melihat Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam pada waktu-waktu yang berbeda, siang dan malam. Mereka bukan seperti murid sekolah yang berkumpul bersama pada waktu yang sama dengan gurunya yang menerangkan dan memberi ilmu dan pengertian.
Soal-soal yang tidak prinsip terkadang Rasulullah berbeda dalam melakukannya. Yang melihat mengatakan Rasulullah melakukan begini yang lain mengatakan begitu, saling berbeda.
Orang yang mampu mendalami mazhab yang berbeda tidak boleh terikat dengan satu mazhab saja. Ia harus melakukan tarjih yakni memilih yang paling benar di antara yang benar. Cara ini dilakukan jika ia memenuhi syarat-syarat ijtihad dan menguasai ilmu Al-Qur’an dan sunnah. Jika tidak, dia boleh mengikuti salah satu dari yang dipercaya menurut pengetahuannya, bertanya kepada ulama, atau pada kalangan penguasa yang ahli dalam bidang agama.
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab Karya Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi