Pertanyaan:
Apakah hubungan ruh dan jasad berlangsung sama atau berbeda-beda?
Jawab:
Ruh punya empat tempat. Dalam kandungan ibu, dalam kehidupan dunia, dalam alam barzakh atau alam kubur dan pada hari bangkit (yaumul baats). Semuanya berbeda-beda. Hubungan ruh dan jasad pada hari akhirlah yang abadi dan paling tinggi.
Di dunia kalau kita makan atau minum akan meninggalkan sisa yang harus dibuang, jika tidak akan menjadikan penyakit, wujudnya kotoran atau kencing. Tetapi di surga, makan atau minum tidak menjadi kotoran. Yang ada hanya keringat berbau harum. Hukum Allah mengubah semua itu.
Firman-Nya,
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ ۖ
“Dan kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka, mengalir di bawah mereka sungai-sungai.” (al-A’raaf: 43)
Di surga, jiwa tidak diwajibkan melakukan tugas-tugas, termasuk tugas ibadah, tidak ada rasa sedih, susah, lelah dari bergaul dengan istri, walaupun seratus kali sehari. Ringkasnya, perubahan hubungan itu yaitu,
- Dalam kandungan ibu, di sini jasad tidak hidup tetapi berkembang.
- Dalam kehidupan dunia (berbeda antara tidur dan sadar).
- Dalam alam barzakh, di sini ruh bergabung dengan jasad untuk menerima pertanyaan kubur dan secara masing-masing (ruh dan jasad) merasakan siksa atau bahagia.
- Yang paling akhir yaitu dalam surga atau di neraka.
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab Karya Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi