Pertanyaan;
Allah berfirman:
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka, dan tidaklah pula Allah mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS al-Anfaal: 33)
Apakah maksud ayat tersebut bahwa istigfar atau minta ampun dapat menghapus dosa?
Jawab;
Memang ayat tersebut menjelaskan arti istigfar yakni Allah tidak akan menyiksa kaum kafir sedang Rasulullah berada di antara mereka. Sebab, beliau diutus untuk rahmat bagi seluruh alam semesta. Untuk umat Muhammad, Allah mendahulukan rahmat dari azab-Nya. Berbeda dengan beberapa Nabi dan Rasul sebelum Muhammad. Mereka berdoa agar Allah memberi azab kepada kaumnya. Allah kabulkan doa itu. Kaum kafir disiksa oleh Allah dengan azab yang keras dan sangat pedih.
Berikutnya dijelaskan bahwa sesudah Rasulullah wafat, umat Muhammad tidak akan diazab, jika mereka minta ampun. Allah tidak akan menimpakan azab dan memberi pengampunan dosa kepada mereka yang selalu mohon ampun (istigfar). Tentunya istigfar hanya bisa diucap oleh orang-orang yang beriman.
Arti istigfar yaitu pernyataan tunduk, patuh dan serah diri kepada Allah. Tunduk dan patuh hanya ada pada diri orang yang beriman. Karenanya, mereka itu diberi karunia dan rahmat-Nya.
Firman Allah:
وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا ……..
“…Sesungguhnya, jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentunya mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat, lagi Maha Penyayang.” (an-Nisaa’: 64)
Allah memberi pengampunan karena ada permohonan. Dengan tunduk, patuh, dan khusyu, suatu bukti bahwa ia istigfar.
Dalam hati orang yang tidak beriman, tidak terdapat niat “mohon ampun” kepada Allah dan tidak terdapat rahmat. Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam selalu menyeru kepada umatnya agar selalu memohon pengampunan-Nya. Beliau berkata, “Mohonlah pengampunan Allah. Aku selalu meminta pengampunan kepada-Nya seratus kali setiap hari.”
Semoga dengan istigfar, Allah swt. berkenan mengabulkan. Seluruh dosa diampuni dan diberikan karunia serta rahmat-Nya.
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab Karya Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi