Seluruh ulama dan madzhab sepakat bahwa Basmalah adalah bagian dari Al Qur’an.
Kemudian mereka berbeda pendapat:
- Apakah dia bagian dari surat?
- Atau dia ayat tersendiri bukan bagian dari surat?
Para ulama berbenda pendapat dalam hal-hal tersebut.
Kemudian mereka berbeda pendapat tentang hukum pembacaan Basmalah dalam shalat :
- Madzhab Abu Hanifah: Pembacaan Al fatihah tidak wajib dalam shalat, termasuk pembacaan basmalah. Yang wajib adalah membaca ayat dari Al Qur’an. Apapun suratnya. Kalau pun Al fatihah dibaca maka basmalah dipelankan sebagaimana madzhab Ahmad bin Hanbal.
- Madzhab Al Maliki: Al Fatihah wajib dibaca dalam shalat, namun basmalah bukanlah bagian dari tujuh ayat Al fatihah. Sehingga basmalah tidak dibaca dalam shalat.
- Madzhab Syafi’i: Al Fatihah wajib dibaca dalam shalat, dan basmalah bagian dari tujuh ayat surat Al fatihah. Dan dibaca dengan suara lantang dalam shalat jahriyah sebagaimana dibaca dengan suara pelan dalam shalat sirriyah.
- Madzhab Ahmad bin Hanbal: Al Fatihah wajib dibaca dalam shalat, dan basmalah adalah bagian dari tujuh ayat Al fatihah. Namun didalam shalat, pembacaan basmalah disunnahkan untuk dibaca dengan suara pelan.
Melihat bahwa mayoritas umat islam di indonesia menganut madzhab As-Syafi’i maka kami akan mebawakan dalil-dalil yang menjadi acuan hukum dalam madzhab syafi’i.
Berikut ini adalah beberapa hadits-hadits yang menjadi rujukan ulama Syafi’iyah yang menyatakan pembacaan basmalah wajib dalam shalat dan sunnah dengan suara lantang dalam shalat jahriyah, dan suara pelan dalam shalat sirriyah:
1.-
عن نعيم المجمر رضي الله عنه قال صليت خلف أبي هريرة فقرأ بسم الله الرحمن الرحيم ثم قرأ بأم القرآن حتى إذا بلغ و لا الضالين قال آمين و يقول كلما سجد و إذا قام من الجلوس الله أكبر ثم يقول إذا سلم و الذي نفسي بيده إني لأشبهكم صلاة برسول الله صلى الله عليه وسلم. حديث صحيح رواه النسائي و ابن خزيمة
“Dari Nuaim Al Mujmir radhiallahu’anhu berkata: Aku telah shalat dibelakang Abu Hurairah radhiallahu’anhu, maka beliau membaca Bismillahirrahmanirrahim, kemudian membaca Ummil Qur’an hingga ketika sampai pada waladhdhallin, beliau mengatakan amiin. Dan beliau membaca setiap kali sujud dan apabila bangun dari duduk Allahu Akbar. Kemudian beliau mengatakan apabila telah salam, demi Tuhan yang jiwaku ditangannya, sesungguhnya aku adalah orang yang paling mirip shalatnya dengan Rasulullah Shalallahu alaihi wa alaihi wa shahbihi wa sallam.”
Hadits sahih riwayat An Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah.
2.-
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم إذا قرأتم الفاتحة فاقرؤوا بسم الله الرحمن الرحيم فانها إحدى آياتها. رواه الدارقطني وصوب وقفه
“Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata, telah bersabda Rasulullah Shalallahu alaihi wa alaihi wa shahbihi wa salam, apabila kalian membaca Al Fatihah maka bacalah Bismillahir rahmanir rahim kerena sesungguhnya dia adalah salah satu dari ayatnya. Hadits riwayat Ad-Daruqutni, dan menyatakan bahwa yang lebih tepat hadits ini adalah hadits mauquf (ucapan Sahabat).”
Yakni bahwa Ad-Daruqutni meriwayatkan hadits ini dengan dua riwayat; Pertama riwayat marfu dan kedua riwayat mawquf.
3.- Dalam kitab Subulus Salam syarah Bulughul Maram tersebut sebagai berikut:
وقد ساق الدارقطني في السنن له أحاديث الجهر ببسم الله الرحمن الرحيم في الصلاة واسعة مرفوعة عن علي عليه السلام و عن عمار و عن ابن عباس و عن ابن عمر وعن أبي هريرة و عن أم سلمة و عن جابر و عن أنس بن مالك ثم قال بعد سرد أحاديث هؤلاء و غيرهم ما لفظه: و رَوَى الجهرَ ببسم الله الرحمن الرحيم عن النبي صلى الله عليه و سلم من أصحابه و أزواجه غير من سميناه كتبنا أحاديثهم بذلك في كتاب الجهر بها منفردا واقتصرنا على ما ذكرناه هنا للاختصار و التخفيف. انتهى لفظه
“Sesungguhnya Ad–Daryqutni telah mensitir dalam kitab Sunannya hadits-hadits tentang melantangkan al basmalah dalam shalat hadits-hadits yang sangat luas dan marfu (bersumber langsung dari Nabi Shalallahu alaihi wa alaihi wa shahbihi wa salam) yang diriwayatkan dari Ali dan dari Ammar dan dari Ibn Abbas dan dari Ibn Umar dan dari Abu Hurairah dan dari Ummu Salamah dan dari Jabir dan dari Annas bin Malik. Kemudian beliau berkata setelah mensitir seluruh hadits-hadits mereka dan para periwayat selain mereka: telah meriwayatkan pelantangan pembacaan basmalah dalam shalat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa alaihi wa shahbihi wa salam dari riwayat sahabat-sahabatnya dan dari isteri-isterinya, para periwayat yang tidak kami sebutkan nama-namanya dalam kitab ini. Kami telah tuliskan hadits-hadits mereka tentang hal itu dalam suatu buku tersendiri tentang pelantangan pembacaan al basmalah. Saat ini kami merasa cukup mensitir sebagian kecil disini karena tujuan untuk meringkaskan tulisan ini agar tidak terlalu panjang.”
Sumber: SEPUCUK KARTU UNDANGAN DARI ALLAH DAN RASUL-NYA UNTUK MENJADI TETAMU DI ISTANA-NYA YANG PENUH DENGAN JAMUAN