Cahyo Laras,”Perum Kalikidang Sokaraja Banyumas”
Assalamualaikum Wr Wb
Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad…
Ya Habib dan sekalian pengurus Website semoga Allah limpahkan rahmat dan keberkahan disepanjang waktu dan usia…
Saya punya beberapa pertanyaan :
Pertama, Saya mengamalkan Ratib Al-Haddad yg ada didalam khulashoh maddad Nabawi, suatu ketika saya melhat teks Ratib Al-Haddad juga yg dibaca berjamaah di majelis dekat rumah saya, saya lihat kok berbeda ya? bedanya ada pada bacaan setelah “”Ya ‘a lima sirri minna… dst””. setelahnya berbeda dengan yg ada di khulashoh, itu bagaimana bib? apakah ada masalah dgn perbedaan itu? begitupun juga bacaan Hizb Bahr di khulashoh dgn diluar khulashoh jg berbeda..
Kedua, saya biasa membaca maulid Ad-Dhiyaul lami secara berjamaah di sebuah masjid… tapi menggunakan nadhom (lagu) berbeda dengan yg biasa ada di MR… itu boleh atau tidak?
Ketiga, perbedaan pada kalimat dalam mahalul QIyam “”Robbi faghfirli dzunubi Ya Allah,bibarokatil hadi…”” bedanya hadi “”Musyaffa'”” dan hadi “”Muhammad”” itu apa? (Ada jamaah kami yg bertanya)
Terakhir, Mohon Ijazah wirid khulashoh maddad Nabawi dan Maulid Ad-Dhiyaul lami… 🙂 sebab selama ini saya mengamalkannya tanpa ijazah, katanya sih gak apa2… tapi rasanya kurang yakin… mohon ijazah bib… terima kasih… 🙂
Wassalamualaikum”
Jawaban dari Al Habib Syafiq bin Ali Ridho bin Syeikh Abi Bakar
Assalamualaikum wr. wb.
Semoga keberkahan tercurah untuk Antum sekeluarga
1. Pada hakekatnya Al Habib Abdullah Al-Haddad menghimpun ratibnya hanya sebatas Al-Fatihah adapun setelahnya adalah tambahan dari para ulama ulama kita ,dikarenakan melihat dari manfaat dzikir tersebut. Jadi kesimpulannya tambahan dalam pembacaan ratib setelah pembacaan Al Fatihah itu boleh boleh aja, toh itu sudah di luar ratibnya walaupun selalu dibaca dengan Ratib.
2. Perbedaan nada dalam pembacaan Maulid tidaklah dilarang, yang penting harus diperhatikan harakat dan panjang pendeknya setiap kalimat aslinya, sekiranya tidak merubah makna atau menghilangkan makna bacaan itu sendiri.
3. Musyafa’ adalah nama lainnya Nabi Muhammad SAW yang artinya orang yang mendapatkan izin untuk memberi syafaat. Adapun nama lain Nabi Muhammad SAW mencapai 1000 nama.
4. Alhabib Umar bin hafidz sudah memberikan ijazah bagi siapapun yang ingin mengamalkan yang terdapat dikhulasoh almadad dan Maulid dhiya’u laami’,jadi kita tinggal mengamalkannya saja.
Semoga keberkahan tercurah untuk Antum sekeluarga
Wassalamualaikum wr. wb.
Assalamu’alaikum,,wr,,,wb…..
selamat malam ya habib..
semoga ALLOH SWT selalu melimpahkan kebaikan dunia dan akhirat kepada anda…….
ya habib sy mulyadi dr banten, mohon izin ya habib sy mengajukan beberapa permohonan :
1. sy mohon habib sudi mendoakan sy dan keluarga sy agar kami semua selalu berada dalam jalan yang di berkahi ALLOH SWT
2. sy mohon habib sudi mengijazahkan ratib Al-Hadad kpd sy, selama ini sy membaca ratib tersebut tanpa Ijazah dr seorang guru….
3. sy mohon babib sudi mengajarkan kepada sy bagai mana bertawasul yg yg baik sebelum sy menbaca ratib Al-Hadad
terima kasih ya habib demikian beberapa permohonan dari umat nabi muhammad yang bersimbah dosa ini..
Assalamu’alaikum,,,Wr,,Wb……