Nasehat bulan Rabiul Awal 1436 H
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين و الصلاة و السلام على سيدنا محمد و آله و صحبه و التابعين أما بعد
Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah..!
Tanpa terasa hari demi hari berlalu, dan sekarang kita telah memasuki bulan Rabiul Awal, mudah-mudahan keberkahan senantiasa tercurah untuk kita semua. Mudah-mudahan dihari-hari kedepan kita semua terus semakin berkah. Kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk bersungguh-sungguh mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala pada bulan Rabiul Awal ini. Jangan kita bermalas-malasan, jangan kita setengah-setengah. Ini adalah bulan kelahiran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam, ulang tahun Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam.
Sahabatku yang dirahmati Allah..!
Jikalau kita berulang tahun maka alangkah senangnya kita jika diberi hadiah. Maka dari itu persembahkanlah hadiah yang paling bagus untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam tidak ingin diberi hadiah di dalam kotak kado. Tetapi apabila ingin mempersembahkan untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam suatu hadiah yang dapat membuat beliau senang dan bahagia, maka hendaknya kita mencari tahu apa yang membuat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam senang? Apa yang paling membuat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam bahagia? Ketahuilah bahwasanya yang membuat Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam bahagia dengan kita adalah apabila kita mengikuti ajaran beliau, kita mengikuti syari’at beliau, kita menjalankan kewajiban yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah wajibkan kepada kita, itu yang membuat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam senang dengan kita. Dan ketahuilah bahwa kesenangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam terdapat dalam menjalankan apa yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala perintahkan kepada hambaNya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Hadits Qudsi “Seorang hamba tidak mendekatkan dirinya kepadaKu dengan sesuatu yang paling Aku sukai lebih daripada ketika dia melakukan hal-hal yang Aku wajibkan”. Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah..! Kewajiban-kewajiban yang Allah berikan kepada kita maka jalankanlah, itulah yang Allah akan sukai dari kita. Allah Subhanahu Wa Ta’ala apabila sudah cinta kepada kita maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam juga akan cinta kepada kita. Dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala menginginkan kita untuk menjalankan kewajiban dengan sebaik-baiknya, kemudian setelah itu kewajiban kita sempurnakan dengan sunnah-sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam. Perkara yang wajib maka kita jalankan dan perkara yang sunnah kita perbanyak, perkara yang haram kita tingggalkan dan perkara yang makruh kita jauhkan. Jikalau kita sudah menjalankan hal tersebut dengan sebaik-baiknya maka Allah menyatakan sebagaimana kelanjutan dari Hadits QudsiNya “Aku cinta kepada hambaKu ini”. Tidak Inginkah kita disayang Allah Subhanahu Wa Ta’ala? Tidak inginkah kita dicintai Allah Subhanahu Wa Ta’ala? Jikalau seseorang diantara kita dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala maka ketahuilah bahwa dia juga akan dicintai oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam. Untuk meraih kecintaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasul-Nya maka jalankanlah perkara yang wajib, perbanyaklah perkara yang sunnah, tinggalkanlah perkara yang haram dan jauhilah perkara yang makruh. Itu saja, tidak berat bukan?
Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah..! Ketahuilah bahwa perkara-perkara yang Allah wajibkan dan perintahkan kepada kita diantaranya adalah Kewajiban sholat 5 waktu. Karena itu hendaknya kita jalankan sholat 5 waktu dengan sebaik-baiknya. Demikian dengan hal-hal lainnya yang Allah wajibkan kepada kita hendaknya kita jalankan dengan sebaik-baiknya. Kewajiban berbakti kepada orang tua, menyambung tali silaturahmi, menjalin persaudaraan, jalankan sunnah-sunnahnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam dan lain sebagainya. Itu saja, maka jika seseorang diantara kita menjalankan ini semua dengan sebaik-baiknya maka dia akan disayang oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam. jauhkanlah segala penyakit yang ada di dalam hati yang dimurkai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala; hasud, dengki, riya,ujub serta penyakit-penyakit hati lainnya. kemaksiatan yang Allah haramkan kepada kita, maksiat mata, maksiat telinga, maksiat lisan, maksiat tangan, maksiat kaki, maksiat kemaluan. Jauhilah semua ini sejauh-jauhnya. Demikian pula dengan hal-hal yang makruh, hendaknya kita jauhkan sejauh-jauhnya, maka kita akan disayang oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Sahabat-sahabatku yang dimuliakan Allah..! Ketahuilah jika Allah Subhanahu Wa Ta’ala sudah sayang dan cinta kepada hambaNya maka hamba itu akan beruntung keberuntungan dunia dan akherat. Disebutkan di dalam suatu hadits “Apabila Allah Subhanahu Wa Ta’ala sudah cinta kepada seorang hamba maka Allah memanggil malaikat Jibril ‘Yaa Jibril sesungguhnya Allah cinta kepada hambaNya bernama Fulan bin Fulan, wahai Jibril maka engkau wajib cinta kepada hambaKu yang Aku cintai ini’ “. Siapa manusia ini dan siapa Jibril. Jibril pemimpin para malaikat diwajibkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk cinta kepada hamba yang terbuat dari daging dan darah. Hamba yang lemah ini, yang hidup di muka bumi dengan sifat manusia yang lemah, diwajibkan kepada Jibril untuk mencintai hamba tersebut. Kenapa? Sebab Allah sudah cinta kepada hamba tersebut, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam cinta kepada hamba tersebut. Belum cukup sampai di situ, Allah perintahkan Jibril untuk memanggil seluruh penghuni langit “Hai seluruh penghuni langit ketahuilah bahwasanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala cinta kepada hambaNya Fulan bin Fulan maka kalian semuanya wajib cinta kepada hamba tersebut”. Maka dari itu berusahalah untuk meraih cinta Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam.
Sahabatku yang dirahmati Allah..! Berusahalah agar tidak berlalu bulan Rabiul Awal melainkan Allah telah memuliakan kita dengan bermimpi Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam. Berusahalah. Sebab jika kita tidak berusaha maka bagaimana cita-cita tinggi itu dapat menjadi kenyataan. Seseorang jikalau hanya tidur dan bermalas-malasan di rumah maka dia tidak akan pernah sampai ke tempat tujuan. Demikian pula jika kita ingin sampai kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, ingin sampai kepada keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, ingin dekat dengan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam, ingin jumpa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam, ingin melihat wajah beliau maka berusahalah. Bagaimana? Di bulan Rabiul Awal ini bulan maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam, hendaknya kita memperbanyak bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam, jangan tangan kita hanya dibuat pegal dengan memegang hp (sms, bbm, fb, whatsapp, twitter), cukup sudah. Apabila kemarin kita sibuk memegang hp maka sekarang hendaknya kita sibuk memegang tasbeh. Peganglah tasbeh dan bacalah shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam. Terserah, shiighoh shalawat yang macam apa yang ingin kita baca dan rutinkan, yang penting kita bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam. Diantara shiighoh shalawat adalah Shalawat Al Kamilah, Shalawat An Nariyah, Shalawat At Taajiyah Sayyidina Syekh Abu Bakar bin Salim, shalawatnya Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, shalawatnya Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, shalawatnya Al Habib Muhammad bin Thohir Al Haddad, shalawatnya Al Habib Ahmad bin Muhsin Al Haddar, dan lain lain. Dan bershalawatlah dengan pikiran dan hati yang penuh rindu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam.
Sahabatku yang dimuliakan Allah..!
Pesan dari yang mulia Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz selama bulan Rabiul Awal ini setidaknya membaca sholawat berikut ini sebanyak 3000 x
اَللَّهُمَّ يَا نِعْمَ الَموْلَى وَ يَا نِعْمَ النَّصِيْر صَلِّ وَ سَلِّمْ عَدَدَ عِلْمِك عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مَنْ جَعَلْتَهُ لَناَ حِرْزاً حَرِيْزًا، وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ انْصُرْنَا بِهِ وَ المُسْلِمِيْن بِأَسْرَارِِ “وَ يَنْصُرٓكٓ اللُه نَصْراً عَزِيْزًا”
“Allahumma yaa ni’mal maulaa wa yaa ni’man nashir shalli wa sallim ‘adada ilmika ‘alaa sayyidina Muhammadin man ja’altahu lana hirzan hariiza wa ‘alaa aalihii wa shohbihi wanshurna bihi wal muslimiin bi asrori wa yan shurakallahu nashron a’ziizaa”
Ya Allah, Wahai Tuhan Sebaik-baiknya Pembela dan Sebaik-baiknya Penolong, limpahkan sholawat dan salamMu sebanyak pengetahuanMu atas sayyidina Muhammad yang Engkau jadikan bagi kami sebagai benteng yang kokoh dan juga atas keluarga dan para sahabatnya, dan dengan berkat beliau berikan pertolonganMu untuk kami dan untuk kaum muslimin serta berkat rahasia firmanMu yang berbunyi “dan sungguh Tuhanmu akan membelamu dengan pembelaan yang hebat”
Sahabatku yang dimuliakan Allah..! Di bulan suci Rabiul Awal ini hendaknya kita berintropeksi diri. Cobalah kita intropeksi diri, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberi kita kewajiban-kewajiban. Kewajiban apa yang selama ini sering kita sepelekan? Bagaimana Shalat 5 waktu kita? Bagaimana keadaan shalat 5 waktu Keluarga kita? Lihatlah, Kalau memang keadaan shalat 5 waktu kita dan keluarga kita bagus maka Alhamdulillah, dan berusaha untuk terus istiqomah. Dan lihatlah, apa kewajiban-kewajiban yang lain yang masih kita sepelekan? Bagaimana keadaan bakti kita kepada kedua orang tua? Sudahkah kita berbakti kepada kedua orang tua? Kalau memang kita termasuk sebagai orang yang bakti kepada kedua orang tua maka Alhamdulillah. Namun jikalau shalat kita dan keluarga kita masih berantakan, bakti kita kepada kedua orang tua masih kurang, shalat kita jarang di masjid, maka inilah waktunya untuk memperbaiki diri kita dan keluarga kita. Di bulan maulid Nabi Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam perbaikilah diri kita menjadi lebih baik.
Sahabat-sahabatku yang mulia..! Jika kita berbakti kepada orang tua maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kita sedang mendidik calon anak kita untuk berbakti kepada kita walaupun saat ini kita belum menikah.
Sahabat-sahabatku yang baik..! Di bulan suci Rabiul Awal, bulan maulid Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam. Hendaknya kita berintropeksi diri. Alangkah banyak sekali sunnah-sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam yang kita sepelekan; Sholat Dhuha jarang kita kerjakan, sholat witir tidak pernah kita lakukan, sholat qobliyah dan sholat ba’diyah hanya kadang-kadang. Di bulan maulid Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam maka jalankanlah sunnah-sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam dengan sebaik-baiknya. Persembahkanlah ini semua untuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam.
Kemudian yang perlu kita perhatikan di bulan maulid ini ialah kemaksiatan apa yang masih kita kerjakan dengan istigomah? bertaubatlah. Maksiat mata, maksiat tangan, maksiat kemaluan, dan lain-lainnya. Inilah saat kita berdamai dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kita lakukan ini semua untuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam. Bentuk persembahan kita untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam.
Sahabat-sahabatku yang budiman..! Acara perayaan maulid diadakan di berbagai tempat. Khususnya di Jabodetabek. Maka hadirilah khususnya di tempat-tempat yang berkah semacam di kwitang Al Habib Ali bin Abdurahman Al Habsyi, di empang Bogor makam Kramat Al Habib Abdullah bin Muhsin Al Atthos, di Al Fachriyah, di Wakaf Al Habib Salim bin Ahmad bin Jindan, acara haul Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi di Solo.
Ada jadwal maulid yang khusus laki-laki, dan ada pula jadwal maulid yang khusus perempuan. Ajak teman-teman dan keluarga kita semua dalam kebaikan. Orang yang mengajak kebaikan akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang mengerjakan kebaikan itu.
Ketika kita menghadiri acara perayaan maulid khususnya di tempat-tempat yang berkah hendaknya kita memasang niat dan harapan yang banyak dan baik, karena ditempat semacam itu Allah menurunkan keberkahan dan do’a diijabah oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala serta terdapat di dalam acara tersebut jamuan dari para Auliya Allah untuk orang-orang yang hadir. Dan hendaknya ketika pulang dari acara perayaan maulid dengan membawa perubahan yang lebih baik. Jangan menghadiri perayaan maulid hanya sekedar rutinitas, tetapi bawalah perubahan yang lebih baik dalam diri kita, keluarga dan kehidupan kita. Harus lebih semangat dalam mencari ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala, harus lebih khusyuk dalam menjalankan shalat, harus semakin semangat dalam berbakti kepada orang tua, ketika pulang dari perayaan maulid harus semakin rajin shalat berjama’ah di masjid, semakin bagus akhlaknya, semakin giat menyambung silaturahminya, dll.
Sahabat-sahabatku yang budiman..! Orang yang memiliki kemampuan diantara kita hendaknya mengadakan perayaan maulid walau hanya dengan anak dan isterinya. Insyaallah Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memberikan keberkahanNya untuk dirinya dan keluarganya. Dan jikalau ada rejeki lebih maka ajaklah tetangga untuk ikut merayakan perayaan maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam. Berikan santunan kepada fakir miskin dan anak-anak yatim, begitulah dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam dalam perhatiannya kepada faqir miskin dan anak-anak yatim. Lalu yang perlu diperhatikan jika seseorang mengadakan perayaan maulid adalah prihal mengundang penceramah, hendaknya seseorang pintar dan cerdas dalam memilih penceramah; Kenapa? Jangan mencari penceramah yang isi ceramahnya hanya membawa apa yang ada di televisi. Kita mengadakan perayaan maulid tiada lain hanya ingin mendengar tentang Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam, akhlaqnya, perangainya, budi pekertinya, ajaran dan syariatnya. Kita mengadakan perayaaan maulid bukan untuk mendengar tentang politik, DPR, korupsi, artis dan intertaiment dan lain sebagainya yang dapat membuat kita makin jauh dari Allah dengan itu semua. politik adalah kotoran dan jangan di bawa ke tempat suci. Jangan kita pulang dari perayaan maulid sedangkan hati menjadi makin keras, Tetapi kita pulang dari perayaan maulid sedangkan keadaan kita makin berlinanglah air mata, makin luluh dan lembut hati kita, makin sadar akan dosa dan kekurangan kita dalam menunaikan hak Allah dan RasulNya. Teringat dengan Al Habib Ali bin Abdurahman Al Habsyi kwitang, beliau belum berceramah, baru hanya berdiri di atas mimbar sedangkan jama’ah yang hadir sudah menangis melihat wajah Al Habib Ali. Kenapa ? wajah yang mengingatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Karena itu hendaknya kita cerdas dalam memilih penceramah. Ulama-ulama yang sholeh yang taqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, nasehat mereka kita dengar, kita catat dan kemudian pulang dari perayaan maulid dengan membawa perubahan.
Di bulan suci Rabiul Awal ini mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan keberkahan untuk kita, dan Allah jadikan bulan Rabiul Awal ini bulan yang indah untuk kita dapat semakin cinta dan mempunyai hubungan yang indah dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam. Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin..
وصلى الله على سيدنا محمد و آله و صحبه و سلم و آخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Ttd.
Sahabatmu, Ahmad bin Novel bin Salim bin Jindan
Kamis, 3 Rabiul Awal 1436 H / 25 desember 2014
Di Yayasan Al Fachriyah