بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين و الصلاة و السلام على سيدنا رسول الله محمد بن عبد الله و على آله
و صحبه ومن والاه
Segala puji bagi Allah Tuhan alam semesta Yang Maha Perkasa Pencipta langit dan bumi beserta segala isinya dan selain Allah tiada lain hanyalah ciptaannya yang tunduk dibawah kehendak dan aturannya.
Shalawat serta salam semoga tercurah atas manusia yang paling sempurna penghambaannya kepada Sang pencipta, teladan dalam penghambaan kepadanya Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam beserta keluarga dan para sahabat dan pengikut setianya hingga akhir zaman.
Para pembaca sahabat-sahabatku yang dimuliakan Allah, alangkah indahnya ketika kita melihat Indonesia yang kita cintai ini, pemandangan yang sangat menggembirakan dan menghibur hati, yaitu ketika kita melihat para pemuda-pemudi yang sangat banyak jumlahnya gemar menghadiri pengajian dan majelis-majelis ilmu dan dzikir di berbagai tempat. Hampir setiap malam kita melihat kendaraan bermotor yang jumlahnya sangat banyak dengan tertib dikendarai oleh pemuda-pemudi dengan pakaian putih dan hitam menuju atau kembali dari majelis-majelis ilmu dan dzikir. Hampir setiap jalan-jalan di warnai dengan umbul-umbul yang menandakan keberadaan pemuda-pemudi yang sedang meramaikan pengajian-pengajian. Harapan kepada Allah agar menjadikan pemandangan indah ini sebagai permulaan pertolongan Allah untuk umat islam dan sebagai bulan sabit yang senantiasa berkembang menjadi purnama yang bersinar terang di alam semesta. Amin ya rabbal alamin.
Ketika kita berjelajah di jalan-jalan, kota-kota dan perkampungan, maka akan kita dapati masjid-masjid dan musholla-musholla yang tersebar bagaikan rumput yang subur di musim hujan. Hampir disetiap gang, akan kita dapati masjid atau musholla. Beberapa diantaranya sangatlah megah dan mewah. Namun alangkah sedih ketika kita menyaksikan pemandangan indah masjid dan musholla tersebut yang hanya berupa bangunan tak berpenghuni. Perbedaan yang sangat jelas dan nyata antara majelis-majelis dan perkumpulan ilmu dan dzikir dengan masjid-masjid dan musholla.
مجالسنا معمورة و مساجدنا مهجورة
Majelis dan pengajian kita begitu makmur, namun masjid dan musholla kita begitu terbengkalai.
Wahai para pemuda-pemudi yang mencintai majelis dan pengajian..! Siapa yang lebih pantas memakmurkan masjid dan musholla dari pada kalian? Siapa yang lebih patut untuk memuliakan dirinya sebagai tamu Allah dirumah-Nya dari pada kalian? Kalian yang dipilih oleh Allah untuk mencintai kebaikan, kalian yang dipilih Allah untuk mencintai majelis dan pengajian, kalian dipilih Allah untuk mendengarkan seruan Allah yang mengajak kepada kabaikan.
Siapa yang lebih patut dari pada kalian untuk menghibur masjid dan musholla yang telah lama tenggelam dalam kesedihan dan kesepiannya? Yang telah lama menangis merindukan tamu-tamu Allah.
Syiar islam yang sesungguhnya adalah shalat berjamaah di masjid. Syiar islam yang sesungguhnya adalah para pejalan kaki dikegelapan malam menuju masjid untuk bersimpuh dipintu Allah. Syiar islam yang sesungguhnya adalah Al Qur’an yang selalu dilantunkan di masjid. Syiar islam yang sesungguhnya adalah suara dzikir yang menghiasi antara maghrib dan isya di masjid dan musholla. Syiar islam yang saat ini sudah hampir punah dan dilupakan oleh kaum muslimin. Sehingga mereka sibuk hanya untuk membangunnya dengan megah namun setelah itu mereka meninggalkannya kosong bagaikan rumah tua. Ya Allah makmurkan masjid dan musholla kami sebagaimana majelis-majelis kami yang sangat makmur. Pilihlah kami untuk menjadi tetamu-tetamu-Mu ya Allah yang senantiasa engkan cucurkan bagi mereka anugrah dan karuniamu. Ya Allah….
Wahai para sahabatku yang aku cintai dan dimuliakan Allah. Saya menulis lembaran ini tiada lain untuk diri saya yang penuh dengan kekurangan dan keteledoran, serta sebagai hadiah yang saya persembahkan kepada sahabat-sahabatku yang sangat saya cintai. Lembaran yang mengajak kita semua untuk memakmurkan masjid dan musholla dengan ketaatan kepada Allah. Lembaran yang merupakan sepucuk undangan dari Sang Kholiq untuk sekalian hambanya agar menjadi tetamunya yang ingin dijamu dan diberikan anugrah besar oleh-Nya. Mudah-mudahan Allah SWT mudahkan langkah kita menjawab undagan-Nya sebagaimana langkah telah dimudahkan untuk menghadiri majelis dzikir dan ilmu.
وصلى الله على خير خلقه سيدنا محمد و على آله و صحبه و التابعين و الحمد لله رب العالمين أولا و آخرا ظاهرا و باطنا
Ditulis:
Al Fachriyah 23 Jumadil Ula 1435 H/25 Maret 2014
Yang mencintaimu
Ahmad bin Novel bin Salim bin Jindan
Sumber: SEPUCUK KARTU UNDANGAN DARI ALLAH DAN RASUL-NYA UNTUK MENJADI TETAMU DI ISTANA-NYA YANG PENUH DENGAN JAMUAN