و في رواية لَهُ قَالَ إنّ رَسُول اللهِ صلى الله عليه و سلم عَلَّمَنَا سُنَنَ الهُدَى و إنَّ مِنْ سُنَنِ الهُدَى الصَّلاَةَ في المَسْجِدِ الَّذِي يُؤَذَّنُ فِيهِ
Dalam riwayat lain Imam Muslim menyebutkan, bahwa: “Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam mengajarkan kepada kita akan jalan-jalan petunjuk, dan sesungguhnya termasuk salah satu dari jalan-jalan petunjuk itu ialah melakukan shalat di masjid yang diadzankan di situ yakni shalat-shalat yang dilakukan dengan jamaah.
و عن أبي الدرداء رضي الله عنه قال سمعت رَسُول اللهِ صلى الله عليه و سلم يقول: مَا مِنْ ثَلاثَةٍ فِي قَرْيةٍ وَ لاَ بَدْوٍ لا تُقَامُ فِيهِمُ الصَّلاَةُ إلاَّ قَد اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِم الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكُمْ بِالجَمَاعَةِ فَإنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ مِنَ الغَنَمِ القَاصِيَة. رَوَاهُ أبُو دَاوُدَ بإسناد حسن
Dari Abuddarda’ Radhiyallahu ‘anhu berkata: “Saya mendengar Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam bersabda: “Tidak berkumpul tiga orang di suatu kampung atau pelosok kemudian tidak didirikan di tengah mereka shalat berjamaah melainkan syaithon telah menyesatkan mereka. Oleh karena itu hendaklah engkau semua tetap menjaga jamaah, sebab serigala itu memakan kambing yang jauh yakni yang terpencil dari kawanannya.” Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad hasan.
عن عثمان بن عفان رضي الله عنه قَالَ سَمِعْتُ رَسُول اللهِ صلى الله عليه و سلم يقول: مَنْ صَلَّى العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَ مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ في جَمَاعَةٍ فَكَأنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ. رواه مُسلِم
و في رواية الترمذي عن عثمان بن عفان رضي الله عنه قَالَ قال رَسُول اللهِ صلى الله عليه و سلم: مَنْ شَهِدَ العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ قِيَامُ نِصْفَ لَيلَةٍ وَ مَنْ صَلَّى العِشَاءَ وَ الفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ. قَالَ الترمذي حديث حسن صحيح
Dari Utsman Radhiallahu ‘anhu berkata: “Saya mendengar Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya’ secara berjamaah, maka seolah-olah ia mendirikan shalat separuh malam dan barangsiapa yang mengerjakan shalat Subuh dengan berjamaah, maka seolah-olah ia mendirikan shalat semalam suntuk.” (Riwayat Muslim)
Dalam riwayat Imam Termidzi dari Usman Radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang menghadhiri shalat Isya’ secara berjamaah maka baginya adalah pahala mengerjakan shalat selama separuh malam dan barangsiapa yang mengerjakan sholat Isya’ dan Subuh dengan berjamaah, maka baginya adalah pahala seperti mengerjakan shalat semalam suntuk.” Imam Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.
و عن أبي هريرة رضي الله عنه أنَّ رَسُول اللهِ صلى الله عليه و سلم قَالَ: وَ لَوْ يَعْلَمُونَ مَا في العَتَمَةِ وَ الصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَ لَوْ حَبْوَاً. متفقٌ عَلَيهِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam bersabda: “Andaikata para manusia itu mengetahui betapa besar pahalanya mengerjakan shalat Isya’ dan Subuh secara berjamaah, niscaya mereka akan mendatangi kedua shalat itu, meskipun dengan jalan merangkak.” (Muttafaq ‘alaih)
و عنه قَالَ قال رَسُول اللهِ صلى الله عليه و سلم: لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَ العِشَاءِ وَ لَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَ لَوْ حَبْواً. متفقٌ عَلَيهِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata: “Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam bersabda: “Tidak ada suatu shalatpun yang terlebih berat dirasakan oleh orang-orang munafik , dari pada shalat Subuh dan Isya’, tetapi andaikata mereka mengetahui betapa besar pahala kedua shalat tersebut, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan jalan merangkak menuju tempat jamaah.” (Muttafaq ‘alaih)
Sumber: SEPUCUK KARTU UNDANGAN DARI ALLAH DAN RASUL-NYA UNTUK MENJADI TETAMU DI ISTANA-NYA YANG PENUH DENGAN JAMUAN