suara dari sahabat web alhabibamadnoveljindan.org
saudara Sofyan Ali
semoga keberkahan Allah senantiasa tercurah untuknya
Jatuh Cinta……
Seseorang yang jatuh cinta akan merasakan kenikmatan ketika menyebut nama kekasihnya atau saat mendengar orang lain menyebutnya, hati ikut bergetar tanda cinta, tiada yang lebih menyenangkan hari daripada mengingatnya dan menghadirkan kebaikan-kebaikannya. Jika ini menguat di hati, lisan akan memuji dan menyanjunganya….
Bagaimana jika jatuh cinta pada Rasulullah Saw…….?, Tentu lisan akan memuji dan menyanjunganya dengan bershalawat…….
Abd Rahman Bin Auf mengisahkan :
“Suatu hari aku mengikuti Nabi Saw, kulihat beliau memasuki kebun kurma, tiba-tiba beliau bersujud. Akupun menunggu sujudnya yang lama sehingga aku khawatir beliau telah meninggal dunia, maka, aku datang menatapnya dari dekat.”
Kemudian beliau langsung mengangkat kepala. “Ada apa Abdurahman ?”, Tanya beliau
“Wahai Rasulullah , kau letakkan kepalamu disini lama sekali, aku khawatir engkau meninggal.” Bahkan aku berkata dalam hati , aku tidak akan berjumpa lagi dengan Rasulullah Saw
Beliau Saw menjawab, “tadi ada utusan Allah Swt mendatangiku, dan ia berkata, Maukah kau kuberitahu sebuah kabar gembira ?, Allah Swt berkata, Siapa bershalawat untukmu satu kali, Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali “. (HR Ahmad)
Nabi bersujud dan meratakan dahinya yang mulia dengan tanah lama sekali ?.
Mengapa beliau melakukan itu ?….,mengapa beliau segembira itu ?…..
……Gembira bukan karena dikirimi shalawat, beliau gembira karena balasan yang Allah Swt berikan. Beliau gembira dengan shalawat yang Allah Swt curahkan untuk kita.
Andaikan shalawat tersebut urusan sepele sebagaimana anggapan banyak orang saat ini, mungkinkah Rasulullah Saw segembira itu ?
Ibn Athaillah Assakandari mengomentari hadist itu dengan ulasan yang menggetarkan hati kita :
“Seandainya sepanjang hidup engkau melakukan amal ketaatan, lalu Allah Swt memberimu satu shalawat saja, tentu satu shalawat itu lebih berat dari pada semua amal ketaatanmu selama hidup. Sebab engkau bershalawat sesuai kapasitas kemampuanmu (sebagai mahkluk), sementara Allah bershalawat sesuai sifat ketuhanan-Nya (pencipta-sempurna) ini baru satu shalawat , bagaimana jika Allah Swt bershalawat untukmu sepuluh kali atas setiap satu shalawatmu atas Rasul ???
Dikutip Afdhal ash Shalawat ‘ala Sayyid as-Sadat, karya Syech Yusuf ibn Ismail al – Nabhani
Apakah aku dicintai Allah ?
Bagaimana caranya seseorang mengetahui kalau ia mendapatkan cinta (yang ia upayakan) dari Allah Swt ?
Apakah tanda-tandanya…?
Seorang muslim bisa mengetahui hal tersebut dengan mudah, Setiap muslim yang jujur dan tulus dalam menjalankan agamanya pasti akan mendapatkan cinta dari Allah Swt.
Bukankah hidayah dari Allah Swt yang menghadirkan Islam ke dalam diri kita adalah bukti cinta-Nya yang paling nyata.
Tanda-tanda orang yang memperoleh cinta dari Allah Swt dapat kita lihat dari keimanannya yang terus bertambah dari waktu ke waktu, ibadah dan kepatuhannya kian meningkat, lebih sensitif dan menjauhi larangan-larangan-Nya, memperbanyak zikir kepada Allah Swt serta senantiasa merasa diawasi oleh Allah Swt kapan pun dan dimana pun.
Dalam hadis qudsi disebutkan bahwa Allah Swt berfirman,
“Seorang hamba akan terus mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunah sampai Aku mencintainya. Dan apabila Aku mencintainya, Aku akan menjadi pendengarnnya yang ia gunakan untuk mendengar, pengelihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk memukul, dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan, “ (HR Bukhari)
Mungkin kita bertanya, kenapa ibadah sunah yang menjadi faktor lahirnya cinta Allah Swt ?, ….padahal ibadah wajib jauh lebih penting, bahkan pahalanya jauh lebih banyak.
Jawabannya, karena yang mendorong seseorang melakukan ibadah wajib umumnya adalah karena rasa takut akan siksa karena meninggalkannya. Sementara, faktor yang mendorong seseorang melakukan ibadah sunnah adalah bukanlah karena rasa takut akan siksa (karena meninggalkan sunnah tidak akan mengakibatkan siksa) melainkan karena kecintaannya sehingga ia ingin terus lebih dekat lagi dengan Allah Swt,…..
Dalam sebuah riwayat dikisahkan seorang wanita shalehah menjadi pelayan disebuah rumah, ia senantiasa melakukan sholat malam, suatu hari sang majikan mendengar do’a yang dipanjatkan oleh si wanita shalehah tadi,…“Ya Allah aku mohon kepada-Mu dengan cinta-Mu kepadaku, agar memuliakanku dengan bertambahnya ketaqwaan didalam hatiku…dst”.
Begitu selesai sholat sang majikan bertanya, “Dari mana engkau tahu kalau Allah mencintaimu ?, mengapa tidak engkau katakan saja, Ya Allah dengan cintaku kepada-Mu….”
Si wanita shalehah pun menjawab ;
“Wahai tuanku, kalau bukan karena cinta-Nya kepadaku, mana mungkin Dia membangunkanku di tengah malam seperti ini”….,
“Kalau bukan karena cinta-Nya kepada ku, mana mungkin Dia mengizinkan aku berdiri (shalat) ditengah malam untuk menghadap-Nya”…,
“Kalau bukan karena cinta-Nya kepadaku mana mungkin Dia menggerakan mulut dan hatiku untuk bermunajat kepada-Nya”…..
Bukankah salah bukti diantara nikmat cinta yang Allah berikan kepada kita adalah Islam ?,….kalau bukan karena cinta-Nya kepada kita, mana mungkin kita memperoleh anugerah iman dan islam hingga hari ini……
Semoga artikel singkat ini bisa menambah Kecintaan kita pada Allah Swt……
Dikutip dari kitab Al Hubb Fil Qur’an wa Daruul Hubb fi Hayatil Insan, karya Alm Said Ramadhan Al Buthi-Ulama besar di Damaskus Syiria.