Betapa indahnya ungkapan al-lmam al-Ghazali ra dalam suratnya kepada al-lmam Abul Fathi ad-Damasyqi ra: “Ridha adalah engkau ridha dalam hati terhadap perbuatan Allah SWT dan engkau berbuat apa yang diridhai Allah SWT secara dzahir.”
Jika seorang hamba ingin mengetahui keridhaan yang ia miliki, hendaknya ia mencarinya ketika turunnya musibah, ujian dan penyakit yang bertambah parah. Disitulah ia akan menemukan atau tidaknya.
Seringkah engkau mendengar ucapan orang-orang bodoh ketika mereka ditanya: “Mengapa kalian meninggalkan kewajiban dan melakukan perbuatan haram?” Kemudian mereka akan menjawab: “Hal ini adalah ketentuan Allah SWT bagi kami yang sudah tak terelakkan lagi, Kami hanyalah hamba yang terpaksa tidak bisa berbuat apa-apa’ Ketahuilah, bahwasannya hal ini adalah keyakinan Madzhab Jabariyah yang sebenarnya.
Hasilnya keadaan dirinya menyatakan meskipun lisannya tidak mengatakannya: Tidak ada gunanya diutusnya para rasul dan diturunkannya kitab-kitab, sungguh mengherankan bagaimana mungkin seorang yang mengaku beriman berani menghujat Tuhannya.
Hanya Allah SWT lah yang memiliki hujjah yang jelas lagi kuat atas seluruh makhluk-Nya, atau bagaimana mungkin seorang mukmin rela menyerupai orang-orang musyrik yang berkata, sebagaimana firman Allah SWT:
شاء الله ما أشركنا و لا أباؤنا و لا حرمنا من شيء
Artinya: “Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya dan tidak pula kami mengharamkan barang sesuatu apapun.” (Qs. al-An’aam ayat: 148).
Tidakkah ia mendengar jawaban Allah SWT atas mereka, yang mana Allah SWT mewahyukan kepada Nabi-Nya:
قل هل عندكم من علم فتخرجوه لنا إن تتبعون إلا الظن و إن أنتم إلا تخرصون
Artinya: “Katakanlah; ‘Adakah kalian mempunyai pengetahuan sehingga dapat kalian mengemukakannya kepada Kami?’ Kalian tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka, dan kalian tidak lain hanya berdusta.’ (Qs. al-An’am ayat: 148).
Selanjutnya orang-orang kafir tidak bisa berdalih dihadapan Allah saat mereka telah kembali menghadap-Nya. dengan hujat yang tidak diterima oleh Allah SWT, kemudin mereka mengatakan, sebagaimana yang tertera dalam al-Qur an:
قالوا ربنا غلبت علينا شقوتنا و كنا قوما ضالين
Artinya: “Mereka berkata Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami dan kami adalah orang-orang yang sesat.” (Qs. al-Mukminuun ayat: 106).
Dalam ayat-Nya yang lain, Allah SWT berfirman:
ربنا أبصرنا و سمعنا فارجعنا نعمل صلحا إنا موقنون
Artinya: “Ya Tuhan kami. kami telah melihat dan mendengar, kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal shaleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin’ (Qs Sajadah ayat: 12).
Sumber : Nasihat Untukmu Wahai Saudaraku Karya al-Allamah al-Habib Abdullah bin Alwi AlHaddad