Janganlah sekali-kali ia tunduk oleh bujukan setan. yang selalu mengatakan, “Apabila engkau bersikap rendah hati kepadanya dan memujinya, hal itu akan membuatmu menjadi lemah, munafik, dan penakut. Itu adalah sifat-sifat yang tercela.” Itu adalah tipu daya setan. Berbasa-basi meskipun dipaksakan justru bisa meruntuhkan tembok permusuhan di antara dua belah pihak, mengurangi dampaknya, dan menjadikan hati menjadi lunak. Selain itu, basa-basi bisa membuatmu beristirahat dari pedihnya iri hati dan gundahnya permusuhan.
Jadi, itulah obat untuk iri hati. Obat tersebut sangat mujarab, tetapi sangat pahit bagi hati. Namun, kemujaraban terletak pada obat yang pahit. Siapa yang tidak mau bersabar atas pahitnya obat, ia tidak akan merasakan manisnya kesembuhan.
Obat yang lebih terperinci untuk penyakit iri adalah dengan meneliti sebab-sebabnya, lalu mencabut semua sebab itu beserta akar-akarnya. Sebab-sebab itulah yang menjadi bahan dasar sifat iri. Maka, jika bahan dasar itu tidak dimusnahkan, iri hanya bisa ditenangkan dan dipadamkan, ia akan kembali lagi dan semakin lama semakin sulit untuk menenangkannya. Selama seseorang masih menyukai kedudukan, niscaya ia tetap akan merasa iri terhadap orang yang mempunyai martabat dan kedudukan.
Terhadap musuh-musuhmu, engkau mempunyai tiga kemungkinan keadaan.
Pertama, secara naluriah engkau senang atas keburukan yang menimpa mereka, tetapi nalarmu tidak senang dan marah atas perasaan senang yang ada di hatimu itu. Engkau berharap lebih senang seandainya engkau bisa melenyapkan perasaan senang atas keburukan yang menimpa mereka. Keadaan seperti ini termasuk yang dimaafkan karena tidak masuk dalam jangkauan pilihanmu.
Kedua, engkau benar-benar senang atas keburukan yang menimpa mereka, lalu menampakkan kesenangan itu lewat lisan maupun anggota badan. Inilah iri yang secara tega dilarang.
Ketiga, engkau berada di antara kedua kondisi di atas. Engkau merasa iri kepada mereka, tetapi nalarmu tidak memarahi hatimu atas sikap iri tersebut. Meskipun begitu, engkau berhasil menghindarkan anggota tubuhmu dari dosa yang diakibatkan oleh perasaan iri tersebut. Mengenai kondisi ketiga ini, terjadi perbedaan pendapat soal hukumnya. Namun, pendapat yang tampak lebih kuat adalah bahwa pada kondisi ini iuga terdapat dosa sesuai kadar kekuatan senang yang menyelimuti seorang pengiri.
Allah swt Mahatahu. Segala puji bagi Nya, tuhan semesta alam. Cukuplah Dia bagi kita, dan Dialah sebaik-baik penolong.
Sumber: Amal Pemusnah Kebaikan Ringkasan Bab Mukhlikat Ihya ‘Ulum al-Din karya Al Habib Umar bin Hafidz