125. SAKSI PALSU

Pertanyaan: Mengapa kesaksian palsu tergolong kelompok dosa terbe­sar (kabaair), sejajar dengan syirik dan membunuh? Jawab: Rasulullah menjawab pertanyaan ini dengan suara keras dan berulang-ulang. “Dosa kesaksian palsu termasuk dosa be­sar,” sabda  beliau Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam. Sebab, kesaksian palsu menghimpun seluruh kezaliman. Mempersekutukan Allah (syirik) juga segolongan dengan kesaksian palsu yang merupakan…

Details

124. MENGAFIRKAN SESAMA MUSLIM

Pertanyaan: Apakah boleh mengafirkan sesama muslim? Jawab: Mengapa kepada sesama muslim harus mengapirkan? Ulama yang ilmu agamanya luas sekalipun, tidak akan berani menuduh seorang yang mengucap, “Lailaha illallah” sebagai kafir disebabkan berainya sanksi. Jika benar, tuduhan itu hanya sebagai kenyataan, artinya, tuduhan itu benar. Tapi kalau tidak, yang menuduh adalah yang kafir. Sesama muslim boleh…

Details

123. TIDAK SHALAT KAFIR?

Pertanyaan: Shalat adalah tiang agama. Al-Qur’an berulang-ulang me­nekankan tentang wajibnya mengerjakan shalat. Tapi, ada saja orang yang menyatakan dirinya Islam tetapi tidak melakukan­nya. Apakah orang-orang seperti itu tergolong kafir? Jawab: Shalat adalah ibadah wajib yang harus ditegakkan oleh setiap mukmin. Apapun alasannya, selama dia hidup tidak boleh pisah dengan shalat. Anda tidak bisa melakukan shalat…

Details

122. PUASA YANG TIDAK IKHLAS

Pertanyaan; Bagaimana bisa menentukan bahwa puasa seseorang itu ikhlas atau tidak? Jawab: Puasa adalah salah satu ibadah utama yang dimuliakan Allah. Hanya Allah sendirilah yang memberi nilai dan pahala atas ibadah seseorang. Kita wajib menjaga dan memelihara agar puasa kita bersih, suci, dan murni, semata-mata untuk-Nya. Setiap perintah kita terima sebagai perintah. Kita lakukan apa…

Details

121. UTANG PUASA NAZAR

Pertanyaan: Bagaimana hukumnya seseorang yang bernazar puasa namun belum dilakukan hingga lebih dulu meninggal? jawab: Seorang wanita bertanya kepada Rasulullah, “Ibu saya wafat dan belum membayar utang puasa. Apakah boleh saya yang membayar puasa atas namanya? Rasulullah menjawab, “Bukankah wajib bagimu untuk membayar jika ibumu utang uang sedang ibumu meninggal? Jawab wanita itu, “Ya!” Berkata…

Details

120. BERPUASA BERSENGGAMA DENGAN ISTRI

Pertanyaan: Bagaimana hukumnya bersenggama dalam keadaan ber­puasa? jawab: Seorang bertanya kepada Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam., “Ya Rasulullah, saya bersenggama dengan istri dalam keadaan saya berpuasa.” Rasulullah balik bertanya kepada orang itu, “Apakah eng­kau mempunyai seorang budak untuk dimerdekakan?” Orang itu menjawab, Tidak!” “Apakah engkau mampu berpuasa berturut-turut dua bu­lan?” Tidak…

Details

119. ORANG LUPA DIHISAB?

Pertanyaan: Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda: “Ummatku dibebaskan dari tun­tutan (hisab) karena lupa atau dipaksa berbuat sesuatu.’Lalu, apakah karena lengah, lalai atau lupa dibebaskan dari dosa dan dimaafkan oleh Allah? Jawab: Disyariatkannya taubat dan dibukanya pintu tobat oleh Allah adalah untuk memberi pengampunan kepada mereka-mereka yang lengah, lalai, atau lupa,…

Details

118. WANITA DAN HIJAB

Pertanyaan: Apakah memakai hijab/kerudung itu wajib hukumnya? Jawab: Salah satu masalah zaman kini ialah soal pakaian wanita. Banyak kita lihat wanita berpakaian menampakkan aurat, bahkan setengah telanjang. Akibatnya, tentu saja buruk. Wanita-wanita seperti itu harus dinasihati dengan cara yang bijaksana, halus, dan menyenangkan. Tidak dengan emo­si atau fanatisme yang berlebih-lebihan. Yang penting disela­matkan dulu batin,…

Details

117. PERNIKAHAN YANG SAH (URFI)

Pertanyaan: Apakah pernikahan Urfi itu? Jawab: Pernikahan Urfi yaitu pernikahan yang dilaksanakan atas dasar kehendak dua belah pihak, dengan ijab kabul dan diha­diri oleh para saksi. Salah satu rukun dalam pernikahan yaitu mengharuskan kepada si pelakunya untuk melaksanakan secara terbuka. Ia harus mengumumkan pernikahannya, walaupun tidak dengan upacara resmi. Islam melarang menutup-nutupi atau meraha­siakan pernikahan,…

Details

116. SALAH MENGARTIKAN SYIAR IBADAH

Pertanyaan: Apakah ibadah diartikan melaksanakan rukun Islam yang lima saja? Jawab: Arti ibadah yang sebenarnya ialah segala gerak hidup yang ditujukan untuk kebaikan orang lain (termasuk dirinya sen­diri). Firman Allah, “Dan Aku Tuhanmu, hendaknya kamu menyembah Aku.” Arti ibadah dalam ayat ini bukan mengamalkan syiar-syiar agama seperti shalat, puasa, zakat, atau haji saja. “Sembahlah Aku”…

Details