Allah Swt. berfirman, Siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya, mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada Hari Kiamat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam bersabda, “Takutlah pada sifat kikir. Sesungguhnya kekikiran telah menghancurkan orang-orang sebelum kalian dan menyebabkan mereka menumpahkan darah di antara mereka dan melanggar kehormatan mereka.” Rasulullah juga pernah bersabda, “Tidak akan masuk surga orang pelit, penipu, pengkhianat, dan orang yang buruk perilaku.” Dalam riwayat yang lain ditambahkan redaksi, “… dan orang yang suka menyebut-nyebut pemberiannya.” Beliau juga bersabda, “Ada dua sifat yang tidak akan terdapat pada diri orang mukmin: sifat kikir dan perangai yang buruk.” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam pernah berdoa, “Ya Allah. Aku berlindung kepadamu dari sifat kikir dan penakut.” Beliau juga pernah bersabda, “Hal paling buruk pada diri seseorang adalah sifat pelit dan pengecut yang keterlaluan.”
Jubair bin Muth’im menceritakan, “Ketika kami sedang bersama Rasulullah di tengah perjalanan pulang dari Khaibar, beberapa orang mulai mengerumuni beliau hingga membuat beliau bersandar pada pohon samurah. Lalu selendang beliau tersangkut pada (duri-duri) pohon itu. Beliau lantas berhenti dan bersabda, ‘Berikan selendangku kepadaku. Demi Zat yang jiwaku ada pada genggaman-Nya, seandainya aku memiliki unta sebanyak duri pohon itu, niscaya aku bagikan unta-unta itu kepada kalian. Kemudian kalian tidak akan menjumpaiku sebagai orang pelit, pendusta, maupun pengecut.”
Sumber: Amal Pemusnah Kebaikan Ringkasan Bab Mukhlikat Ihya ‘Ulum al-Din karya Al Habib Umar bin Hafidz