Kesebelas, Orang Yang Menunaikan Ibadah Haji dan Orang yang Didoakan olehnya, Sama-sama Mendapat Ampunan Allah SWT
Mengenai itu Abu Hurairah r.a. menuturkan, bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam berdoa:
اللهمّ اغفر للحاجّ ولمن استغفر له الحاجّ
“Ya Allah, ampunilah orang yang menunaikan ibadah haji dan ampunilah (juga) orang yang olehnya dimohonkan ampunan dosanya.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dan dibenarkan oleh Al-Hakim).
Mujahid menuturkan, bahwa ‘Umar bin Al-Khaththab r.a. mengatakan, “Orang yang menunaikan ibadah haji diampuni dan demikian juga orang yang dimohonkan ampunan olehnya selama sisa bulan Zulhijjah, bulan Muharram, bulan Shafar, dan sepuluh hari awal bulan Rabi’ul-awwal.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaiban dan Al-Hadhrawiy di dalam Al-Aqduts-Tsamin).
Oleh karena itu Ibnu ‘Umar r.a. mengatakan, “Jika Anda bertemu dengan orang yang sudah menunaikan ibadah haji ucapkanlah salam kepadanya dan jabatlah tangannya serta mintalah kepadanya agar ia memohonkan ampunan bagi anda sebelum ia masuk ke dalam rumahnya.”
Mereka sangat menginginkan dirinya termasuk orang yang mendapat kekhususan seperti itu.
Kedua belas, Orang Yang Menunaikan Ibadah Haji Dibanggakan Allah SWT Kepada Para Malaikat.
Sebuah hadits marfu yang dituturkan oleh Abu Hurairah r.a. menyebutkan, “Allah membanggakan ahlu-Arafah (jamaah haji yang wuquf di Arafah) kepada malaikat langit.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam Musnad-nya).
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani