Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam menyatakan, “Siapa pun dari hamba Allah, yang setiap usai shalat mengangkat tangan lalu berdoa (seperti berikut), niscaya Allah tidak akan membuatnya kecewa.” Doa termaksud adalah:
اللّهمّ إلهى وإله وإله إبراهيم وإسحاق ويعقوب وإله جبريل وميكائيل وإسرافيل، اسألك ان تستجيب دعوتى فإنّى مضطرّ وتعصمنى فى دينى فإنّى مبتلى وتنالنى برحمتك فإنّى مذنب وتنفي عنّى الفقر فإنّى مسكين
“Ya Allah Tuhanku, Tuhannya Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub serta Tuhannya jibril, Mikail, dan Israfil; aku mohon kepada-Mu berkenan mengabulkan doa permohonanku karena aku benar-benar dalam keadaan sangat terpaksa. Dan hendaklah Engkau berkenan melindungiku dalam hal agamaku karena aku sesungguhnya sedang menghadapi cobaan. Limpahkanlah rahmat-Mu kepadaku, karena aku ini orang berdosa. Hendaklah Engkau menjauhkan kemelaratan dariku karena aku ini orang miskin.” (Diketengahkan oleh Ibnus-Sani).
“Barangsiapa di pagi hari membaca Surah Ar-Rum ayat 17 hingga ayat 19 ia akan dapat meraih kebajikan yang terluput pada hari itu, dan orang yang membacanya di sore hari ia akan dapat meraih apa (kebajikan) yang terluput pada malam harinya.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud).
Sumber riwayat lain menuturkan dengan lafal (susunan kalimat) sebagai berikut.
“Barangsiapa yang membacanya tiga kali di pagi hari, ia tidak akan terluput dari kebajikan yang terjadi pada malam sebelumnya, dan pada hari itu ia tidak akan disentuh kejahatan. Demikian sebaliknya, jika ayat-ayat tersebut diucapkan pada sore hari.” (Diriwayatkan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam menyatakan:
مااصاب مسلما قطّ همّ ولا حزن. فقال: اللّهمّ انّى عبدك وابن متك فى فبضتك ناصيتى بيدك ماض فى حكمك عدل فيّ قضاءك. أسألك بكلّ أسم هو لك سمّيت به نفسك او انزلته فى كتابك او علّمته احدا من خلقك اواستأثرت به فى علم الغيب عندك ان تجعل القران العظيم ربيع قلبى ونور بصري وجلاء حزنى وذهاب همّى وغمّى
“Orang Muslim sama sekali tidak akan tertimpa penderitaan dan kesusahan, jika ia tidak pernah lupa berdoa mengucapkan, ‘Ya Allah aku adalah hamba-Mu anak hamba-Mu, anak umat-Mu (yang semuanya itu) berada di dalam genggaman-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu dan kepastian hukum-Mu berlaku pada diriku. Keadilan berada di qadha (takdir)-Mu. Dengan semua asma (nama) yang Engkau sebut sebagai asma-Mu, atau yang telah Engkau sebut di dalam Kitab Suci yang Engkau turunkan, atau yang telah Engkau beritahukan (ajarkan) kepada seseorang dari manusia-manusia hamba-Mu, atau asma yang Engkau khususkan pengutamaannya di dalam ‘ilmul-ghaib (rahasia pengetahuan Allah tentang segala sesuatu) yang ada pada-Mu, kumohon hendaklah Engkau berkenan menjadikan Al-Qur’anul Adzim sebagai kecerahan hatiku, cahaya penglihatanku, lenyapnya kesusahanku dan hilangnya penderitaanku beserta kesedihanku.”
Orang Muslim yang selalu mengucapkan doa tersebut niscaya Allah SWT akan menghilangkan penderitaan dan mengganti kesusahannya dengan kegembiraan.” (Diketengahkan oleh Al-Hakim).
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani