Memberi Makan Orang Lapar adalah Kebiasaan Terbaik di dalam Agama Islam bagian ke-6
Ibnu Abbas r.a. menuturkan, ada seseorang datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam, lalu bertanya, “Amal perbuatan apakah yang jika kulakukan, aku akan masuk surga?” Beliau Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bertanya, “Apakah engkau tinggal di kawasan yang dapat diambil airnya?” Ia menjawab, “Ya.” Beliau Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam melanjutkan, “Belilah sumber air (sumur) baru di sana dan berilah air minum kepada semua orang hingga sumur itu mengering. Akan tetapi sumur itu tidak akan kering sebelum amalmu itu cukup untuk memasukkanmu ke dalam surga.” (Diriwayatkan oleh Thabrani di dalam Al-Kabir).
Bahkan orang dapat beroleh pahala besar dan imbalan banyak jika ia mau memberi minum unta milik orang lain. Mengenai itu terdapat hadis yang mengisahkan: Seseorang datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam, kemudian berkata, “Aku berjerih payah mengisi kubangan air untuk minum untaku, tetapi kemudian datanglah unta betina milik orang lain, ia kuberi minum secukupnya. Apakah dalam hal itu ada imbalan pahalanya?” Beliau Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam menjawab, “Menolong semua makhluk hidup ada imbalan pahalanya.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad).
Dalam hadis lainnya terdapat kisah seperti berikut. Seorang bernama Suraqah bin Ja’syam datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam kemudian bertanya, “Ya Rasulullah, jika ada unta yang tersesat datang menghampiri kubangan air milikku, lalu ia kuberi minum, apakah aku mendapat imbalan pahala?” Beliau Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam menjawab, “Berilah ia minum, karena menolong semua makhluk ada imbalan pahalanya.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Ibnu Majah, dan Al-Baihaqi).
Bahkan Allah SWT berkenan memuji seorang yang memberi minum anjing yang kehausan, dan mengampuni dosa-dosanya. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam menuturkan, “Ada seorang berjalan kaki di jalanan yang sangat terik panasnya. Dalam keadaan seperti itu ia menemukan sebuah sumur. Ia turun ke dalamnya lalu minum. Setelah keluar dari dalam sumur tiba-tiba ia melihat seekor anjing menjulur-julurkan lidah menjilati tanah karena sangat kehausan. Orang itu berkata dalam hati: Anjing itu tampaknya sangat haus seperti yang kualami sendiri. Ia turun kembali ke dalam sumur, lalu menciduk air dengan khuf-nya (jenis sepatu terbuat dari kain). Ia naik kembali dari sumur sambil menggigit khuf yang berisi air itu dengan hati-hati agar tidak tumpah. Setibanya di atas sumur ia menghampiri anjing itu, lalu menempelkan khuf yang dipegangnya pada mulut anjing yang sangat kehausan. Minumlah anjing itu hingga hilang dahaganya. Allah memuji perbuatan orang itu dan mengampuni dosa-dosanya.” Beberapa sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah jika kami menolong satwa (binatang) mendapat imbalan pahala?” Beliau Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam menjawab, “Menolong makhluk hidup ada imbalan pahalanya, dan memberi minum makhluk yang sedang dicekik dahaga adalah sedekah yang paling besar imbalan pahalanya.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaql).
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani