Fadhilahnya ‘Iffah dan Kemuliaan Sikap “Berdiri di Atas Kaki Sendiri” Bagian 1

Yang dimaksud iffah adalah sikap menjaga harga diri atau kehormatan diri dengan tidak mau meminta-minta pertolongan orang lain dan ridha dengan hidup menurut apa adanya. Sedangkan yang dimaksud “ber­dikari” (istighna anin-nas) adalah hampir semakna dengan iffah —Pe­nerjemah. Termasuk keutamaan dan kemuliaan umat ini (umat Nabi Muham­mad Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam) ialah, bahwa…

Cinta Kepada Allah SWT Bagian 2

Ketahuilah bahwa inti kecintaan adalah ma’rifah dan hasilnya adalah musyahadah dan paling rendah derajat cinta adalah rasa cinta kepada Allah SWT itulah yang menguasainya hatimu dan yang membuktikannva adalah engkau tidak menuruti ajakan orang yang paling engkau cintai. Apabila ia mengajakmu untuk berbuat sesuatu yang mengundang murka Allah SWT, seperti kemaksiatan atau meninggalkan sesuatu yang…

69. TURUNNYA WAHYU

Pertanyaan: Bagaimana cara Nabi menerima wahyu? Jawab: Ketika wahyu pertama turun, Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam. merasa sa­ngat lelah sehingga setiba di rumahnya beliau berkata kepada istrinya Khadijah, “Selimuti aku, selimuti aku.” Beliau gemetar dan merasa begitu takut, seluruh tubuhnya terasa lelah karena Jibril memeluknya dengan erat akibatnya keringat bertetesan dari…

68. PENGARUH AL-QUR AN TERHADAP KAUM KAFIR

Pertanyaan: Kaum kafir menganggap Al-Qur an menentang kepercaya­an mereka. Mengapa mereka enggan mendengarkan bacaan­nya? Jawab: Al-Qur’an berbicara kepada hati nurani manusia dan tidak kita ketahui rahasianya, kecuali Allah. Al Qur’an juga secara spontan membuat getaran pada jiwa dan menggugah akal. Karena itu kaum kafir di masa Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam menolak…

67. MENGAKUI KEBENARAN AL-QUR’AN TETAPI KUFUR

Pertanyaan: Di zaman Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam. kaum kafir mengakui kebenaran Al-Qur an, tetapi mengapa mereka menentangnya? Jawab: Di awal zaman Rasulullah, bangsa Arab tidak mau menggu­nakan logika dan cara berpikir yang sehat. Mereka menolak risalah yang dibawa Nabi Muhammad karena menganggap utusan Allah itu orang yang kurang terpandang dan…

66. MASALAH GAIB

Pertanyaan: Allah SWT. berfirman, “Allah yang Maha Mengelabui yang gaib dan Dia tidak me­nyatakan kepada seorang pun tentang yang gaib itu, kecuali ke­pada Rasul yang diridhai-Nya.” (al-Jin: 26-27) “Sedang mereka tidak mengelabui apa-apa dari ilmu Allah kecuali apa yang Allah kehendaki.” (al-Baqarah; 255) Ayat ini menyatakan seolah-olah ada ilmu gaib yang bisa diketahui orang-orang tertentu.…

65. JANJI DI SURGA HANYA UNTUK PRIA SAJA

Pertanyaan: Allah menjanjikan bidadari hanya untuk pria, sedangkan wanita tidak. Mengapa? Jawab: Allah SWT menyediakan kebahagiaan surga untuk dan se­suai dengan jiwa yang lurus. Wanita mempunyai watak dan ta­biat yang suci, yaitu menolak punya suami lebih dari seorang. Kita banyak melihat para janda yang ditinggal wafat suami­nya menolak untuk menikah lagi. padahal agama tidak melarang…

Kekhususan Umat Nabi Muhammad SAW Bagian 86

Fadhilah-nya Memberi Pinjaman (Uang atau Barang) dan Memberi Kelonggaran kepada yang Kesusahan bagian ke-3 Fadhilah lainnya lagi ialah orang berpiutang yang demikian itu dikabulkan doa permohonannya, dihindarkan dari kesusahan, dihapuskan dosa-dosanya hingga saat ia bertobat, dan terlindungi dari sengatan panas neraka Jahannam, bahkan setiap hari dipandang bersedekah yang bernilai sama dengan piutangnya (uang yang diutangkannya).…

64. BIDADARI DI SURGA

Pertanyaan: Di surga kelak terdapat suami dan istri, juga para istri yang terdiri dari bidadari. Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa persetubuhan adalah sesuatu yang kotor. Lalu bagai­mana mungkin di surga terdapat sesuatu yang kotor? Jawab: Persetubuhan adalah kelezatan nafsu yang paling menye­nangkan hati. Dalam hal ini Anda tentu tidak membayangkan permulaan atau ketika persetubuhan…