Menuju Akhirat Dengan bekal Taqwa Bagian 18

Hati-hatilah Engkau Terhadap Tipu Daya Dunia (Ungkapan Nabi Isa As.) Kita akhiri risalah ini dengan beberapa ucapan Nabi Isa a.s pemimpin orang-orang yang zuhud, tentang betapa hinanya dunia ini. Nabi Isa as berkata: “Dunia adalah ibarat sebuah jembatan, maka cukuplah bagimu hanya melewatinya saja, janganlah engkau memakmurkannya.” Wahai pencari dunia, yang ingin mendapatkan kebaikan dengannya,…

Menuju Akhirat Dengan bekal Taqwa Bagian 17

Bisyir AI-Hafi berkata: “Barangsiapa yang memohon dunia kepada Tuhannya berarti ia telah memohon pada-Nya untuk berdiri lebih lama di hadapan-Nya, yaitu untuk dihisab pada hari perhitungan.” Beliau pernah membawakan sebuah syair: Aku bersumpah demi Allah SWT, beberapa butir kurma Dan seteguk air sumur yang asin Iebih baik bagi seorang mukmin dari pada sifat tamaknya Dan…

Menuju Akhirat Dengan bekal Taqwa bagian 16

Abu Hazim Al Madani berkata: ‘Tidak ada sesuatu di dunia ini yang menyenangkanmu melainkan ia diserui oleh sesuatu yang menyakitimu, dunia adalah tempat penuh dengan liku-liku bukanlah tempat lurus penuh kemudahan, tempat yang dipenuhi oleh kesusahan bukanlah tempat yang penuh dengan kesenangan, dan tempat yang penuh dengan kemalangan bukanlah tempat yang dipenuhi dengan kenyamanan.”  isrinya…

Menuju Akhirat Dengan bekal Taqwa Bagian 15

Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda: الزهادة في الدنيا تريح القلب والبدن , والرغبة في الدنيا تكثر الهم والحزن , والبطالة تقسى القلب Artinya: “Hidup zuhud di dunia menyenangkan hati dan jasmani, sedangkan tamak terhadap dunia memperbanyak kesusahan dan kesedihan, sedangkan kemalasan dapat mengeraskan hati.” إن النور إذا دخل القلب إنشرح…

Menuju Akhirat Dengan bekal Taqwa bagian 14

Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda: الدنيا حلة حضرة وإن الله مستخلفكم فيها فناظر كيف تعملون , فاتقواالدنيا والتقوا النساء, فو الله ما الفقر أخشى عليكم, إنما أخشى أن تبسط عليكم الدنيا كما بسطت على من قبلكم فتنافسوها كما تنافسوها فتهلككم كما أهلكتهم Artinya: “Dunia bagaikan sesuatu yang manis dan hijau,…

Menuju Akhirat Dengan bekal Taqwa Bagian 13

Riwayat Tentang Hinanya Dunia & Orang-orang Yang Tertipu Olehnya Terdiri atas ayat-ayat dari Al-Quran dan hadits-hadits Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam dan Atsar tentang ungkapan-ungkapan hikmah dari para wali Allah SWT yang menunjukkan betapa hinanya dunia ini, dan betapa cepat kehancurannya serta kebodohan orang yang tertipu dan bersandar kepadanya, dan riwayat…

Menuju Akhirat Dengan bekal Taqwa Bagian 12

Bahaya Cinta Dunia & Fitnahnya Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:  حب الدنيا راس كل خطيئة Artinya: “Cinta pada dunia adalah sumber dari segala kesalahan.” Jika cinta kepada dunia adalah sumber dari segala kesalahan, sumber segala bencana, pangkal segala kehancuran, dan sumber berbagai macam fitnah dan malapetaka, artinya, ia adalah bahaya…

Menuju Akhirat Dengan Bekal Taqwa Bagian 11

Kewajiban Beribadah Disertai Keikhlasan   Allah SWT berfirman: وما خلقت الجن والإنس الا ليعبدون Artinya: “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”       (Qs. Adz-Dzariyat: 56)   يا عبادي الذين امنوا إن أرضي واسعة فإياي فاعبدون Artinya: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya bumi-Ku tuas, maka kepada-Ku/ah kalian menyembah.”         (Qs. Al-Ankabut: 56)…

Menuju Akhirat Dengan Bekal Taqwa Bagian 10

Memakan makanan haram dan subhat Adapun mengkomsumsi barang haram dan subhat tidak diragukan lagi pasti akan mengalihkan seseorang dari perbuatan taat dan mendorongnya pada perbuatan maksiat. Telah diriwayatkan Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda: من أكل الحلال أطاعت جوارحه شاء أم أبى ومن أكل الحرام عصت جوارحه شاء أم أبى Artinya:…

Menuju Akhirat Dengan Bekal Taqwa Bagian 9

Keimanan yang lemah Adapun keimanan yang lemah merupakan bencana yang teramat besar, dan sifat tercela yang menimbulkan perbuatan-perbuatan yang tercela, seperti: tidak mengamalkan ilmunya, meninggalkan amar ma’ruf dan nahi munkar, mengharapkan pengampunan Allah SWT tanpa disertai usaha untuk memperolehnya, merasa khawatir akan masalah rezeki, dan takut terhadap manusia serta sifat-sifat tercela lainnya. Tergantung kadar keimanan…