Apa yang Diharuskan bagi Murid Ketika Sedang Beramal, Sebelum dan Sesudahnya Bagian 1

Hal pertama yang harus dilakukan murid adalah mewajibkan hatinya senantiasa merasa cukup amalnya hanya diketahui Allah. Tidak ada yang bisa merasa cukup, kecuali orang yang hanya takut kepada Allah dan hanya berharap kepada-Nya. Barangsiapa takut dan bergantung kepada selain Allah, niscaya ia menginginkan kebaikan-kebaikannya dilihat oleh yang selain-Nya tersebut. Maka, seorang murid hendaknya mengharuskan hatinya…

Meningkatnya Semangat untuk Mengerjakan Ibadah karena Melihat Orang Lain: Antara yang Membenarkan dan yang Tidak Membenarkan Bagian 2

Luqman berpesan kepada anaknya, “Janganlah kau tunjukkan kepada manusia bahwa engkau takut kepada Allah dengan maksud agar mereka memuliakanmu, padahal hatimu tidak baik.” Suara histeris, tarikan nafas, rintihan kala mendengar bacaan Al-Quran, zikir, dan tanda-tanda kebajikan yang lain adakalanya berasal dari ketulusan, kesedihan, perasaan takut kepada Allah, penyesalan, dan perasaan iba. Kadangkala itu semua dikarenakan…

Meningkatnya Semangat untuk Mengerjakan Ibadah karena Melihat Orang Lain: Antara yang Membenarkan dan yang Tidak Membenarkan Bagian 1

Kadang-kadang dalam kegiatan mabit (menginap) bersama banyak orang, semuanya mengerjakan shalat tahajud, atau ada sebagian yang mengerjakan shalat malam semalam penuh atau sebagiannya, padahal di rumah ia biasa mengerjakan shalat malam selama kurang lebih satu jam saja, lalu ketika melihat mereka, semangat beribadahnya terdongkrak naik sehingga ia mengerjakan shalat lebih banyak daripada biasanya. Kadangkala seseorang…

Orang yang Meninggalkan Amal Ibadah karena Takut Berbuat Riya Bagian 6

Maka, kepada orang alim hendaknya dikatakan, “Sibukkan dirimu untuk mencari ilmu dan jauhi perbuatan riya. Ketahuilah, keutamaan ilmu sangat besar, tetapi risikonya juga sangat besar.” Akan tetapi, kita tidak akan mengatakan kepada setiap orang, “Tinggalkan ilmu karena tidak ada dampak buruknya. Karena, keburukannya terletak pada memperlihatkan ilmu.” Kita pun tidak katakan, “Tinggalkan ilmu ketika ada…

Orang yang Meninggalkan Amal Ibadah karena Takut Berbuat Riya Bagian 5

Kehakiman dan kepemimpinan adalah dua hal yang dibutuhkan manusia dalam urusan agama mereka. Begitu juga nasihat dan pendidikan. Ucapan yang menyatakan. “Laranganmu menyebabkan kemandegan Ilmu.” adalah pernyataan yang keliru. Sebab, larangan Rasulullah untuk menginginkan jabatan sebagai hakim tidak berarti perintah untuk meniadakan hakim. Bahkan seandainya manusia dikurung dan dibelenggu agar tidak mencari ilmu—yang dengannya manusia…

Orang yang Meninggalkan Amal Ibadah karena Takut Berbuat Riya Bagian 4

Adapun kehakiman atau pengadilan adalah kekuasaan yang pada dasarnya disukai fitrah manusia. Memimpin urusan kehakiman sesuai dengan prinsip kebenaran pahalanya besar. Sebaliknya, dosanya juga besar bila dilakukan tidak sesuai dengan kebenaran. Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda, “Hakim ada tiga. Dua hakim di neraka, hanya satu yang di surga.” Karena itu,…

Orang yang Meninggalkan Amal Ibadah karena Takut Berbuat Riya Bagian 3

Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda, “Semua pemimpin atas sepuluh orang pasti akan datang pada Hari Kiamat dengan tangan terbelenggu ke lehernya. Tak ada yang bisa melepaskan belenggu itu, kecuali keadilannya.  Dalam riwayat yang lain, “Semua pemimpin atas tiga orang pasti akan bertemu Allah dengan tangan kanan terbelenggu,… Beliau Shalallahu alaihi…

Orang yang Meninggalkan Amal Ibadah karena Takut Berbuat Riya Bagian 2

Satu-satunya jalan keselamatan adalah engkau jadikan hatimu senantiasa sadar akan dampak buruk riya dan bahayanya di akhirat dan bahwa riya tidak ada manfaatnya di dunia, engkau langgengkan perasaan benci dan penolakan terhadap riya di hatimu, dan engkau tetap mengerjakan amal ibadahmu selama itu didorong oleh niat yang ikhlas, tanpa peduli pada ucapan orang. Lawanlah dorongan-dorongan…

Orang yang Meninggalkan Amal Ibadah karena Takut Berbuat Riya Bagian 1

Ada orang yang meninggalkan amal ibadah karena takut berbuat riya. Itu salah. Amal ibadah ada dua macam. Ada amal ibadah yang bagi jiwa tidak mengandung kenikmatan pada amal itu sendiri, seperti shalat, puasa, haji, dan perang. Ibadah-ibadah seperti itu membutuhkan perjuangan dan kerja keras. Ada pula amal ibadah yang mengandung kenikmatan, yaitu ibadah yang berkaitan…

Keringanan untuk Menyembunyikan Dosa Bagian 2

Adapun orang yang jujur. yang tulus hatinya (shadiq), boleh menutupi dosa-dosanya. Hal itu dibolehkan pada delapan motif sebagai berikut: Pertama, seseorang gembira karena Allah menutupi aibnya. Apabila aib itu terbuka. ia khawatir Allah akan membukanya pada Hari Kiamat. Kedua, seseorang menyadari bahwa Allah tidak menyukai tampaknya berbagai kemaksiatan. Hal ini sebagaimana disabdakan Rasulullah Saw, “Siapa…