Hendaknya engkau mengunjungi orang-orang yang sakit, mengantarkan jenazah, mengunjungi saudara-saudara sesama muslim karena Allah SWT Setiap kalian engkau rindu kepada mereka, jabatlah tangan mereka dan tatkala bertemu mereka, tanyalah tentang keadaan mereka, dan juga tanyakanlah tentang orang yang sedang berpergian.
Jika ia sakit, maka kunjungilah Jika ia sedang sibuk tolonglah semampumu, jikalau tidak mampu menolong, maka berdoalah untuknya. Hendaknya engkau berprasangka baik kepada muslim dan jangan sampai engkau berprasangka buruk terhadap seorang pun dari mereka.
Sebagaimana sabda Baginda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam:
خصلتان ليس فوقهما شيء من الخير : حسن الظن بالله وحسن الظن بعباد الله , وخصلتان ليس فوقهما شيء من الشر , سوء الظن بالله , وسوء الظن بعباد الله
Artinya: “Dua perkara yang tiada tertandingi kebaikannya, yaitu berprasangka baik kepada Allah dan berprasangka baik kepada para hamba Allah, dan dua perkara yang tiada tertandingi keburukannya, yaitu berprasangka buruk kepada Allah dan berprasangka buruk kepada para hamba Allah “
Puncak berprasangka baik kepada kaum muslimin adalah engkau tidak meyakini keburukan dalam perbuatan maupun ucapan mereka sedikitpun. Engkau selalu beranggapan baik terhadapnya, kalau memang engkau tidak menemukan anggapan yang baik terhadapnya seperti dalam kemaksiatannya.
Maka setidaknya prasangka baik terhadap pelakunya adalah engkau melarang mereka melakukannya dan menganggap bahwa keimanan mereka akan membawa mereka untuk bertaubat serta menghentikan perbuatan itu dan tidak mengulanginya lagi.
Sedangkan puncak prasangka buruk terhadap kaum muslimin adalah engkau menganggap buruk perbuatan dan ucapan mereka yang kelihatannya baik. Diantara contohnya adalah, engkau melihat seorang muslim memperbanyak shalat, sedekah, dan pembaca al-Qur an.
Lalu engkau menganggap bahwa ia melakukan hal itu hanya untuk mencari perhatian orang lain, mencari ketenaran dan menginginkan imbalan harta, anggapan buruk ini tidak akan muncul kecuali dari orang yang berhati buruk dan hal itu termasuk kepribadian orang-orang munafik.
Sebagaimana firman Allah SWT:
الذين يلمزون المطوعين من المؤمنين في الصدقات
Artinya: ‘(Orang-orang munafik) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela.’ (Qs. at-Taubah ayat:79 )
Dalam hal ini, Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
أكثروا من ذكر الله حتى يقول المنافقون إنكم مراءون
Artinya: “Perbanyaklah berdzikir kepada Allah hingga orang-orang munafik mengatakan sesungguhnya kalian hanyalah berbuat riya’.”
Sumber : Nasihat Untukmu Wahai Saudaraku Karya al-Allamah al-Habib Abdullah bin Alwi AlHaddad