Mencela Kemasyhuran dan Ketenaran

Kemasyhuran adalah hal yang buruk, kecuali jika itu semata-mata anugerah Allah karena seseorang menyebarkan agama-Nya, bukan karena ia menginginkannya. Yang terbaik adalah tidak terkenal (khumul, low profile). Sayyidina Ali karramallahu wajhahu wa radhiyallahu anhu mengatakan, “Berlakulah rendah hati, jangan memasyhurkaan diri, dan jangan melambungkan namamu agar disebut-sebut. Belajar, sembunyikan, dan diam, niscaya engkau selamat, membahagiakan…

Fadhilahnya ‘Iffah dan Kemuliaan Sikap “Berdiri di Atas Kaki Sendiri” Bagian 1

Yang dimaksud iffah adalah sikap menjaga harga diri atau kehormatan diri dengan tidak mau meminta-minta pertolongan orang lain dan ridha dengan hidup menurut apa adanya. Sedangkan yang dimaksud “ber­dikari” (istighna anin-nas) adalah hampir semakna dengan iffah —Pe­nerjemah. Termasuk keutamaan dan kemuliaan umat ini (umat Nabi Muham­mad Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam) ialah, bahwa…

HUKUM FIQH UDH HIYAH/QURBAN

HUKUM FIQH UDH HIYAH/QURBAN (Catatan Dzulhijah dari Al Habib Ahmad bin Novel bin Jindan) بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين و الصلاة و السلام على سيدنا محمد و آله و صحبه و التابعين أما بعد   KEUTAMAAN DZULHIJAH Hari-hari di sepuluh Dzulhijjah merupakan hari-hari yang berkah dan mulia di sisi Allah Subhanahu Wa…

Cinta Kepada Allah SWT Bagian 2

Ketahuilah bahwa inti kecintaan adalah ma’rifah dan hasilnya adalah musyahadah dan paling rendah derajat cinta adalah rasa cinta kepada Allah SWT itulah yang menguasainya hatimu dan yang membuktikannva adalah engkau tidak menuruti ajakan orang yang paling engkau cintai. Apabila ia mengajakmu untuk berbuat sesuatu yang mengundang murka Allah SWT, seperti kemaksiatan atau meninggalkan sesuatu yang…

Mencela Kedudukan

Segala Puji bagi Allah, yang melihat segala rahasia hati, mengampuni dosa-dosa besar dan mengetahui segala rahasia yang disembunyikan sanubari. Dia hanya menerima amal yang bersih dari kotoran riya dan syirik, juga hanya menerima yang murni. Sebab Dia sungguh-sungguh sangat tidak membutuhkan persekutuan. Shalawat dan salam sebanyak-banyaknya semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Muhammad Shalallahu alaihi wa…

69. TURUNNYA WAHYU

Pertanyaan: Bagaimana cara Nabi menerima wahyu? Jawab: Ketika wahyu pertama turun, Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam. merasa sa­ngat lelah sehingga setiba di rumahnya beliau berkata kepada istrinya Khadijah, “Selimuti aku, selimuti aku.” Beliau gemetar dan merasa begitu takut, seluruh tubuhnya terasa lelah karena Jibril memeluknya dengan erat akibatnya keringat bertetesan dari…

68. PENGARUH AL-QUR AN TERHADAP KAUM KAFIR

Pertanyaan: Kaum kafir menganggap Al-Qur an menentang kepercaya­an mereka. Mengapa mereka enggan mendengarkan bacaan­nya? Jawab: Al-Qur’an berbicara kepada hati nurani manusia dan tidak kita ketahui rahasianya, kecuali Allah. Al Qur’an juga secara spontan membuat getaran pada jiwa dan menggugah akal. Karena itu kaum kafir di masa Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam menolak…

67. MENGAKUI KEBENARAN AL-QUR’AN TETAPI KUFUR

Pertanyaan: Di zaman Rasulullah Shalallahu alahi wa aalihi wa shahbihi wa salam. kaum kafir mengakui kebenaran Al-Qur an, tetapi mengapa mereka menentangnya? Jawab: Di awal zaman Rasulullah, bangsa Arab tidak mau menggu­nakan logika dan cara berpikir yang sehat. Mereka menolak risalah yang dibawa Nabi Muhammad karena menganggap utusan Allah itu orang yang kurang terpandang dan…

66. MASALAH GAIB

Pertanyaan: Allah SWT. berfirman, “Allah yang Maha Mengelabui yang gaib dan Dia tidak me­nyatakan kepada seorang pun tentang yang gaib itu, kecuali ke­pada Rasul yang diridhai-Nya.” (al-Jin: 26-27) “Sedang mereka tidak mengelabui apa-apa dari ilmu Allah kecuali apa yang Allah kehendaki.” (al-Baqarah; 255) Ayat ini menyatakan seolah-olah ada ilmu gaib yang bisa diketahui orang-orang tertentu.…